Home / Berita / Pemerintahan / DIRUT HOLDING PT PN: INI HARI BERSEJARAH DI BATANG MENUJU SWASEMBADA GULA

Berita

Dirut Holding PT PN: Ini Hari Bersejarah di Batang Menuju Swasembada Gula

Batang - Hari ini merupakan hari bersejarah bagi industri gula di Indonesia. Pasalnya, di Desa Kuripan, Kecamatan Subah Kabupaten Batang Jawa Tengah, mulai penanaman bibit tebu untuk memenuhi gula konsumsi.

Batang - Hari ini merupakan hari bersejarah bagi industri gula di Indonesia. Pasalnya, di Desa Kuripan, Kecamatan Subah Kabupaten Batang Jawa Tengah, mulai penanaman bibit tebu untuk memenuhi gula konsumsi. 

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Abdul Ghani, usai menanam bibit tebu di Desa Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jumat (1/4/2022). 

“Kita memulai pertama kick off kolaborasi antara PTPN dengan seluruh Stakeholder yang diinisiasi dan didukung Bupati Batang, dan ini akan kita buat pola yang kita bawa ke daerah-daerah lain,” katanya. 

Ia menyatakan, kolaborasi sebagai upaya rencana jangka panjang  Pemerintah Indonesia untuk swasembada gula konsumsi di tahun 2025. 

“Kami PTPN grup atasan arahan bapak menteri BUMN ke depan industri gula BUMN menjadi tulang punggung bagi ketahanan gula nasional,” jelasnya. 

Abdul Ghani menjelaskan, kolaborasi ini bukan semata-mata untuk kepentingan perusahaan, tapi untuk mengurangi ketergantungan dari impor gula. Dengan kolaborasi selain untuk swasembada gula tapi kita akan meningkatkan kesejahteraan petani. 

“Program tersebut juga menjadi role model bagi kolaborasi antara BUMN, PTPN dan perbankan. Seluruh kegiatan swasembada gula  akan di backup pupuk dari pupuk Indonesia, pendanaan dari perbankan bahkan ada asuransi pertaniannya,” ungkapnya. 

Tahun ini, lanjut dia, untuk wilayah Jawa Tengah bagian Utara, Batang, ada 700 hektare, kalau pak Bupati bisa lebih dari itu akan kita tingkatkan, antara Pemerintah daerah di bawahnya lagi Pemerintah desa.

PT PN juga menyiapkan bibit berkualitas secara gratis dan juga selama penggarapannya akan ada pendampingan. 

“Tahun ini target kita produksi gula mencapai 1,1 juta ton. Sehingga pada tahun 2025 bisa tercapai 1,8 juta ton.  Kebutuhan gula nasional 3,5 juta ton. Jadi tahun 2025, PTPN akan memproduksi 60 persen kebutuhan gula. Adapun 40 persennya kebutuhan gula impor,” terangnya. 

Untuk swasembada gula, lahan perkebunan tebu hanya butuh 250 ribu hektate, saat ini baru mencapai 150 ribu hektare. 

“Penambahan lahan kita kolaborasi dengan tanah- tanah bengkok, tanah-tanah petani, kolaborasi dengan petani, kemudian dengan perhutani juga,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, perluasan lahan baru akan dilakukan di Sumatera Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

“Gula itu sembilan bahan pokok. Jadi ketahanan gula adalah ketahanan nasional,” tandasnya. 

Sementara itu, Bupati Batang, Wihaji mengapresiasi kolaborasi antar lembaga BUMN dalam berupaya swasembada gula. 

“Saya punya keyakinan petani tebu passti lebih untung, lebih baik dan sejahtera serta program swasembada gula tercapi,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, jika petani mendapat manfaat dari menanam tebu. Bisa dipastikan petani lain juga akan ikut menanamnya tanpa ada paksaan. 

“Yang penting cari lahan lahan tidak yang merugikan. Hukum alam kalau petani lebih untung pasti laris,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)