Home / Berita / Kesehatan / PERAN GURU UKS MENYEHATKAN REPRODUKSI REMAJA

Berita

Peran Guru UKS Menyehatkan Reproduksi Remaja

Batang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang mengundang para guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dari tingkat SMP/MTS dan SMA/MA untuk memberikan pencerahan kepada anak didik tentang cara menjaga kesehatan reproduksi sekaligus mencegah terjadinya anemia sejak remaja di Aula Kantor Dinkes Kabupaten Batang, Rabu (26/2/2020).

Batang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang mengundang para guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dari tingkat SMP/MTS dan SMA/MA untuk memberikan pencerahan kepada anak didik tentang cara menjaga kesehatan reproduksi sekaligus mencegah terjadinya anemia sejak remaja di Aula Kantor Dinkes Kabupaten Batang, Rabu (26/2/2020).

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Batang, Khotiq Mulyaningrum menyampaikan, diskusi ini diikuti guru UKS sebagai sarana untuk menciptakan remaja yang peduli terhadap kesehatan reproduksinya. Hal itu sebagai langkah awal untuk mempersiapkan remaja putri bila waktunya menikah, akan lebih siap menjadi ibu secara fisik maupun mental.

“Mayoritas masalah yang dihadapi adalah anemia, jadi sebelum itu terjadi para remaja yang setelah mendapat bimbingan dari guru UKS, mengetahui cara untuk mengantisipasinya, supaya kasus kematian ibu melahirkan karena anemia dapat ditekan,” jelasnya.

Dijelaskannya, jumlah ibu hamil yang mengalami anemia hampir 40 persen. Artinya dari 100 ibu hamil 40 diantaranya menderita anemia.

“Untuk mempersiapkan reproduksi yang sehat, remaja putri harus menjaga kebersihan saat berada di kamar kecil, menjaga perilaku kesehatan mereka hingga konsumsi gizi yang baik melalui menu sehat dan minum vitamin tambah darah atau lebih dikenal dengan pil cantik,” terangnya.

Sementara, guru SMPN 3 Gringsing Erni Yuliastuti mengatakan, materi yang didapat akan segera diterapkan kepada para siswi agar mampu menjaga higienitas alat reproduksinya. Serta berupaya terus-menerus menanamkan pemahaman tentang pentingnya remaja putri mengonsumsi pil cantik, agar terhidar dari anemia.

“Tujuan sangat mulia yaitu ketika memasuki jenjang pernikahan mereka dapat merasakan kehamilan yang baik karena alat reproduksinya sehat,” tuturnya.

Selain itu, sebagai guru UKS, Erni pun senantiasa mengarahkan anak didiknya supaya menghindari perilaku hubungan seks pra nikah, karena berdampak buruk secara psikologi dan fisik mereka.

“Dampaknya bisa mengakibatkan hamil di luar nikah, kehamilan di usia dini yang berpengaruh pada kesehatan ibu maupun bayi yang akan dilahirkan,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)