Home / Berita / Pemuda dan Olahraga / KARENA FASILITAS CABOR KURANG, GOR INDOOR MASUK DALAM RPJMD

Berita

Karena Fasilitas Cabor Kurang, GOR Indoor Masuk Dalam RPJMD

Peningkatan Prestasi olah raga di Kabupaten Batang semakin tahunya menunjukan prestasi yang yang sangat signifikan, namun belum di imbangi dengan saran dan prasaran di masing – masing cabang olah raga, hal ini menjadi wacana serius Pemerintah Daerah untuk membangun GOR Indor dalam lima tahun kedepan.

Hal tersebut di sampaikan Bupati Batang Wihaji saat memberikan sambutan Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus KONI ( Komite Olah Raga Kabupaten Batang ) Kabupaten Batang masa Bhakti 2017 – 2021, kegiatan yang berlangsung di Aula DPMPT dan Naker Sabtu, 5/8 di hadiri oleh Ketua KONI Provinsi Jawa Tenga, Komandan Kodim 0736 Batang Letkol Inf. Fajar Ali Nugra, Kapolres Batang AKBP Juli Agung Pramono. 

“Rencana pembangunan GOR Indor baru masuk RPJMD ( Rencana Jangka Menengah Daerah ) yang berharap dukungan dari semua elemen di Kabupaten Batang di lima tahun kedepan bisa terlaksana pembangunanya.” Katanya.

Ia juga mengataka, saran dan prasarana cabang oleh raga yang rrepersentatif belum di miliki di Kabupaten Batang, padahal sarana dan Prasarana sangat berpengaruh sekali terhadap prestasi.” Sangat berpengaruh terhadap perstasi karena banyak fasiliatas yang belum dimiliki oleh Cabang olah raga, seperti Basket, Sepatu Roda, karate, Anggar dan lainya yang masih menggunakan Pendopo Kabupaten.” Jelas Bupati Waihaji.

Lanjut Bupati, Olah raga erat sekali dengan tiga hala yaitu olah raga sehat, olah raga prestasi dan olah raga tidak bisa lepas dari masalah dana dan masalah dana hampir semua daerah sama karena memiliki keterbatasan anggaran, namuna kita tidak mempergantungkan anggaran tapi sangat erat hubunganya dengan prestasi.

“kita juga realistis dalam prestasi karena berkenaan dengan banyak hal seperti kemampuan profesional dan kemampuan keuangan, tapi semnagatnya beda ketika apresasi oleh pemerintah.

Namun Bupati berharap walaupun kita memiliki keterbataasan dalam segi anggaran dan fasiliatas tapi kita masih punya semangat dan keseriuasan dari pengurus KONI dan Cabang Olah raga dan atlit yang selalu ingin berperstasi di tingkat regional maupun nasional.

Ketua KONI Provinsi Jawa Tengah Hartono yang melantik dan Mengukuhkan KONI Batang mengatakan, permasalahan KONI memiliki komplesitas yang sangat tinggi dari masalah kepengurusan dan anggaran, karena banyak orang menilai menduduki jabatan sebagai ketua KONI adalah sebuah prestisea atau sebuah kehormatan, dan yang lebih komplek lagai adalah masalah pebinaan atlita yang terekadang menuntut kesejahteraan.

“dan yang menjadi permasalahan yang berat yaitu tata kelola keuangan karena bisa berdampak pada msalah hukum, Kami harap jangan ada niat jahat yaitu mark up anggaran dan anggaran fiktif, maka hati – hati dalam pengelolaanya sebagai patriot yang mengabdikan olah raga yang tidak ada bayaranya.” Katanya.

Ketua KONI Kabupaten Batang Suharyanto mengatakan, Kabupaten Batang mempunyai atlit potensual di berbagai cabor, peluang dan tantangan bagaimana haru mampu untuk kita tingkatkan dengan pembinaan yang memperlu banyak dulungan dan faktor pendukukungnya.

“Prestasi menjadi perhatian kita bagi pengurus yang baru dengan agenda kegiatan dalam kurun waktu 4 tahun kedepan, untuk program jangka pendek pengiriman Pra kualifikasi POR Prov yang semua cabang olah raga harus dapat memoloskan diri. “ Kata suharyanto.

Suharyanto Juga meminta kepada semua pengurus KONI maupun Cabor untuk bersama membeina Atlit serta menyiapkan atlit- talit yang dapat berperstasi di tingkat Provinsi maupun Nasional. “ kita miliki 32 Cabang olah raga jangan sampai atlit kita menjadaai penonton, rengking 20 di POR Provinsi tahun lalu dengan perolehan 6 emas 9perak dan 15 perunggu harsu dapat di tingkatkan, walau saran prasaran kurang mewadai bagi pembinaan atlit namun semangat untuk berpersatsi kita sangat tinggai.” Pinta Suharyanto.

Dalam Kepengurusan KONI Masa Bhakti 2017- 2021 yang di kukuhkan sebagai Ketua Suharyano, Wakil Ketua Subiyanto, Sekertaris Karyono dan Bendahara Umum Moehamad Santoso. (Edo/McBatang)