Home / Berita / Kesehatan / DINKES BATANG BERHASIL CEGAH MENU MBG TIDAK LAYAK KONSUMSI

Berita

Dinkes Batang Berhasil Cegah Menu MBG Tidak Layak Konsumsi

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang menindaklanjuti laporan terkait dugaan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak layak konsumsi di tiga sekolah, yaitu MTs NU 02 Batang, MI Karanganyar, dan SD Negeri Kalipucang Wetan.

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang menindaklanjuti laporan terkait dugaan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak layak konsumsi di tiga sekolah, yaitu MTs NU 02 Batang, MI Karanganyar, dan SD Negeri Kalipucang Wetan.

Insiden terjadi pada Kamis siang, 6 November 2025, ketika sejumlah siswa melaporkan bahwa lauk telur dadar iris yang disajikan memiliki aroma tidak sedap.

Sebagai langkah antisipatif, pihak sekolah segera menarik dan mengembalikan makanan tersebut agar tidak dikonsumsi oleh siswa. Di SDN Kalipucang Wetan, tercatat sebanyak 80 porsi makanan dikembalikan kepada penyedia Satuan Pelaksana Pemberi Gizi (SPPG).

Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro Sudibyo membenarkan, laporan tersebut dan menegaskan pentingnya kewaspadaan seluruh pihak dalam pelaksanaan program MBG.

“Kami sudah menerima laporan dan langsung menindaklanjuti, khususnya di SDN Kalipucang Wetan. Kami mengimbau guru dan siswa untuk selalu memeriksa kondisi makanan sebelum dikonsumsi, serta segera melaporkan apabila ditemukan kejanggalan,” katanya, saat ditemui di Disdikbud Batang, Kabupaten Batang, Kamis (6/11/2025).

Disdikbud mendukung penuh instruksi Bupati Batang M. Faiz Kurniawan untuk memperkuat pengawasan dengan membentuk forum komunikasi antara sekolah, penyedia SPPG, dan orang tua siswa.

“Langkah ini, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemantauan kualitas makanan yang disajikan kepada anak-anak. Kami akan segera mensosialisasikan pembentukan forum komunikasi ini agar orang tua turut serta mengawasi pelaksanaan program MBG,” jelasnya.

Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menegaskan, bahwa pemerintah tidak akan menoleransi kelalaian dalam pelaksanaan program MBG.

“Program ini bertujuan baik, untuk mendukung gizi dan kesehatan anak-anak Batang. Jika ditemukan ada oknum penyedia yang tidak memenuhi standar, maka izinnya akan langsung dicabut,” tegasnya.

Ia juga menginstruksikan, agar dibuat Standar Operasional Prosedur (SOP) baru yang mengatur mekanisme komunikasi dan pelaporan antara pihak sekolah, penyedia makanan, dan orang tua.

“Kami ingin ada keterlibatan aktif dari orang tua. Masukan dari mereka penting agar menu yang disediakan sesuai dengan selera anak, bergizi, dan aman dikonsumsi,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans, Imunisasi, dan KLB Dinkes Batang Khairunisa menyampaikan, bahwa tim Dinkes telah mengambil sampel makanan dari lokasi dan melakukan pemeriksaan awal.

“Dari hasil pemeriksaan, ditemukan perubahan bau pada dua item, yaitu sayur sawi putih dan telur dadar iris. Bau yang muncul merupakan indikasi bahan makanan sudah tidak layak konsumsi,” terangnya.

Khairunisa menambahkan, hingga saat ini tidak ada laporan siswa yang mengalami gejala keracunan. Hal tersebut berkat respon cepat pihak sekolah yang segera menarik makanan sebelum dikonsumsi oleh siswa.

“Alhamdulillah, tidak ada korban. Sekolah langsung mengambil tindakan cepat sehingga kejadian yang tidak diinginkan dapat dicegah,” ungkapnya.

Dinkes juga memastikan bahwa penyedia makanan, yaitu SPPG Dinasri, saat ini belum melengkapi izin operasional dan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

“Kami sudah melakukan pembinaan dan meminta pihak SPPG untuk segera melengkapi syarat tersebut, namun hingga kini belum ada tindak lanjut. Kami akan kembali melakukan peninjauan,” ujar dia.

Sebagai langkah antisipatif, Dinkes Batang telah mengamankan sampel makanan untuk keperluan pemeriksaan lanjutan jika diperlukan.

“Pemkab Batang menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pengawasan, memastikan seluruh penyedia MBG memenuhi standar keamanan pangan, serta menjamin bahwa setiap siswa di Kabupaten Batang mendapatkan makanan yang sehat, aman, dan bergizi sesuai dengan tujuan utama program MBG,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)