Home / Berita / Lingkungan / ANTISIPASI MUSIM PENGHUJAN, BPBD BATANG TETAPKAN STATUS SIAGA BENCANA

Berita

Antisipasi Musim Penghujan, BPBD Batang Tetapkan Status Siaga Bencana

Batang - Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang menetapkan status siaga tanggap bencana. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang diprediksi meningkat pada awal tahun 2025.

Batang - Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang menetapkan status siaga tanggap bencana. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang diprediksi meningkat pada awal tahun 2025.

Kepala BPBD Batang Wawan Nurdiansyah mengatakan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Batang diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem pada Januari hingga Februari 20252026.

“Kami bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) sudah menyiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya banjir, banjir bandang, pohon tumbang, maupun tanah longsor,” katanya saat ditemui di kafe Romansa Batang, Kabupaten Batang, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, wilayah Kabupaten Batang mulai memasuki musim hujan pada Oktober 2025. Berdasarkan analisis BMKG, wilayah selatan Batang telah mengalami hujan sejak Agustus, sementara wilayah pantai utara (Pantura) baru memasuki musim hujan pada awal hingga pertengahan Oktober.

“Artinya sekarang kita sudah benar-benar masuk musim penghujan. Kalau dibandingkan dengan periode normal 19912020, awal musim hujan tahun ini terbilang lebih cepat hingga tiga dasarian (sekitar 30 hari),” ujarnya.

BMKG juga memprediksi bahwa sebagian wilayah Batang, terutama di bagian utara, akan mengalami curah hujan di atas normal. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi.

“Untuk wilayah tengah hingga selatan, sifat hujannya masih normal. Tapi untuk wilayah utara, BMKG memprediksi sifat hujannya di atas normal atau lebih deras dari biasanya,” ungkapnya.

Puncak musim hujan di Kabupaten Batang diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2025, dengan durasi musim hujan yang bisa berlangsung antara enam hingga tujuh bulan.

“Kalau melihat peta BMKG, sebagian wilayah selatan Batang berwarna biru, artinya durasi musim hujannya panjang, bisa mencapai 31 sampai 33 dasarian, atau sekitar tujuh bulan lebih,” terangnya.

BPBD Batang telah berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI/Polri, relawan, dan pihak desa untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat. Fokus utama adalah wilayah yang rawan banjir dan longsor, seperti di Daerah Aliran Sungai (DAS) serta perbukitan di Batang bagian selatan.

“Selain kesiapan personel dan logistik, kami juga mendorong peningkatan kewaspadaan masyarakat. Ketika hujan deras disertai angin kencang, segera menjauh dari pohon besar dan tebing rawan longsor,” tegasnya.

Ia berharap, Dengan status siaga yang telah ditetapkan, BPBD Batang potensi dampak dari cuaca ekstrem pada musim hujan kali ini dapat diminimalkan melalui kesiapan bersama antara pemerintah dan masyarakat. (MC Batang, Jateng/Roza/Sri Rahayu)