Home / Berita / IKM UKM UMKM / KURANG CAKAP IT, PELAKU EKRAF DILATIH DIGITAL MARKETING

Berita

Kurang Cakap IT, Pelaku Ekraf Dilatih Digital Marketing

Batang - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama Anggota Komisi VII DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo menggelar Workshop Pengembangan Desain Fesyen. Para pelaku ekonomi kreatif juga mendapat pelatihan pemasaran secara digital, mengingat mayoritas kurang cakap dalam pemanfaatan teknologi informasi di dunia bisnis.

Batang - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama Anggota Komisi VII DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo menggelar Workshop Pengembangan Desain Fesyen. Para pelaku ekonomi kreatif juga mendapat pelatihan pemasaran secara digital, mengingat mayoritas kurang cakap dalam pemanfaatan teknologi informasi di dunia bisnis.

Dalam kesempatan tersebut Anggota Komisi VII DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo berupaya menjembatani keinginan para pelaku Ekraf agar mendapat pelatihan dengan menghubungi langsung Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz.

Yoyok mengupayakan agar para pelaku Ekraf Batang berkesempatan mendapat pelatihan, mengingat banyak di antara mereka yang belum fasih dalam menggunakan media sosial untuk menunjang pemasaran produknya.

“Ternyata baru 16 calon peserta yang mendaftar, jadi masih banyak kesempatan buat warga Batang lain ikut pelatihan. Jadi tolong berikan saya waktu tiga hari, untuk berkoordinasi dengan Pemda, mencari mereka yang ingin berlatih marketing digital hingga genap 50 peserta,” katanya saat berbincang lewat telpon, di Hotel Kiyana Batang, Kabupaten Batang, Rabu (29/10/2025).

Sekretaris Disparpora Batang Sri Sugeng Priyanto membenarkan, pihaknya mengakomodasi rencana program pelatihan pemasaran digital bersinergi dengan Pemprov Jateng.

“Kami sudah membuka kesempatan, tapi sedikit mengalami kesulitan karena kurangnya pendaftar, sementara pelatihan akan dimulai 10 November di Balai Latihan Kerja Jateng,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu pelaku Ekraf, Ami mendukung pelatihan pemasaran digital, karena bisa membantu mempercepat pemasaran produk ke konsumen. Ia mengaku sedikit kerepotan ketika harus menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya, karena keterbatasannya dalam pengetahuan di bidang teknologi informasi.

“Selama ini dalam memasarkan produk, menerapkan metode kolaboratif, yakni menggunakan media sosial dan metode pemasaran langsung atau konvensional. Alhamdulillah kalau bisa ikut, tapi karena harus berusia di bawah 40 tahun, nanti yang ikut anak saya, biar bisa bantu pemasaran produk kuliner dan tas rajut saya,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Amir Hamzah membenarkan, dalam peningkatan kualitas pelaku Ekraf harus ada sinergi antara Pemda, Legislatif dan Kemenparekraf.

“Semoga semua pihak terkait bisa berkolaborasi sehingga membantu penciptaan lapangan kerja baru demi kebangkitan ekonomi nasional,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)