Home / Berita / Acara Pimpinan Daerah / BUPATI BATANG TEGASKAN ANCAM SANKSI IPAL BURUK

Berita

Bupati Batang Tegaskan Ancam Sanksi IPAL Buruk

Batang Hati siapa tak teriris melihat Sungai Sono Kecamatan Kandeman, urat nadi yang bermuara di Pantai Sigandu, Batang, kini tak lagi bening. Keriuhan muncul setelah Bupati Batang, Faiz Kurniawan, langsung melakukan inspeksi (Sidak) ke lokasi.

Batang Hati siapa tak teriris melihat Sungai Sono Kecamatan Kandeman, urat nadi yang bermuara di Pantai Sigandu, Batang, kini tak lagi bening. Keriuhan muncul setelah Bupati Batang, Faiz Kurniawan, langsung melakukan inspeksi (Sidak) ke lokasi.

Sebuah pemandangan yang memprihatinkan menyambutnya, dugaan pencemaran parah yang terindikasi kuat berasal dari aktivitas industri.

“Pihak yang terseret dalam pusaran masalah ini adalah PT Sukorintex. Perusahaan tersebut diduga menjadi biang keladi pencemaran lingkungan karena buruknya kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pabrik,” kata Bupati Batang Faiz Kurniawan saat meninjau langsung di Sungai Sono, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Senin (27/10/2025).

Bupati Faiz Kurniawan tak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat menyaksikan kondisi sungai. Coba kita lihat, apakah namanya warnanya sangat pekat.

Ia membeberkan data yang mengejutkan tentang tingkat kekeruhan air. Data yang diungkap menunjukkan betapa parahnya polusi di Sungai Sono. Ia menyebut, warna air sudah 25 kali lipat lebih jelek dari ambang batas normal.

“Normalnya 20, ini sampai 250. Tak hanya itu, masalah juga meruncing pada indikator pencemaran lain, yakni BOD dan COD yang menunjukkan tingginya bahan pencemar organic,” jelasnya.

Kadar BOD dan COD adalah indikator pencemaran air yang mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan organik dalam air. Kadar yang tinggi menandakan banyaknya bahan pencemar organik dalam air. Kadar BOD dan COD sangat tinggi, sehingga kadar oksigennya kemudian menjadi rendah.

“Dampak dari pencemaran ini, tidak main-main. Ekosistem sungai terancam, dan kesuburan lahan pertanian di sekitarnya juga akan terdampak parah. Ini lama-kelamaan akan terus berimbas kepada kesuburan tanaman dari para pertanian di sekitar, kemudian juga dari habitat-ekosistem sungai, juga pasti akan masalah,” terangnya.

Ancaman Sanksi dan Perbaikan Total

Menanggapi situasi mendesak ini, Pemerintah Kabupaten Batang segera mengambil langkah tegas.

Bupati Faiz mengumumkan kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup (LH), Satgas Lingkungan, Polres, Kejaksaan, dan pihak-pihak terkait lainnya. Langkah awal yang akan diambil adalah serangkaian tindakan edukasi dan teguran. Namun, sanksi tegas menanti jika perusahaan tidak kooperatif.

“Akan melakukan edukasi, melakukan teguran, dan meminta roadmap perbaikan proses pengelolaan limbahnya. Dan juga, di situ memang ada unsur-unsur pelanggaran untuk denda dan sebagainya, pastinya harus ditindak sesuai dengan regulasi dan peraturan yang berlaku,” tegasnya.

Faiz menegaskan, untuk menjaga lingkungan sebagai prioritas utama di tengah derasnya arus industrialisasi.

“Kepada semua industri, kita akan sangat ketat mengawasi lingkungan di Kabupaten Batang. Lingkungan jangan sampai dilupakan, lingkungan jangan sampai diabaikan. Justru, lingkungan adalah prioritas yang harus kita jaga pertama kali. Karena itulah berkah Tuhan yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Sri Rahayu)