Gelar Diskusi, Pegiat Ulik Kemanfaatan Literasi untuk Terapi
Batang - Gelaran Festival Literasi yang jadi even tahunan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpuska) Batang, menyiapkan berbagai agenda, salah satunya Diskusi Pegiat Literasi. Mengusung tema "Literasi sebagai Terapi Jiwa", pegiat ingin mengajak pecinta buku mengulik kemanfaatan literasi agar membawa dampak positif secara mental.
Batang - Gelaran Festival Literasi yang jadi even tahunan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpuska) Batang, menyiapkan berbagai agenda, salah satunya Diskusi Pegiat Literasi. Mengusung tema "Literasi sebagai Terapi Jiwa", pegiat ingin mengajak pecinta buku mengulik kemanfaatan literasi agar membawa dampak positif secara mental.
Diskusi
tersebut, menghadirkan narasumber Kurnia Hidayati penulis dan pendidik, Tyas
perwakilan Read Aloud Batang dan Muhammad Khikmat perwakilan penyandang
disabilitas.
Para
pegiat dan pemerhati literasi, mendapat sejumlah materi dan motivasi agar minat
baca di Kabupaten Batang terus meningkat.
Kurnia
Hidayati selaku penulis mengerangkan, kemanfaatan dari membaca yang secara
kejiwaan membuat jauh lebih tenang yang dapat dirasakan oleh semua kalangan.
Beberapa materi juga disampaikan kepada pegiat literasi supaya bisa
menyampaikan ke komunitasnya, agar minat baca tulis terus meningkat.
“Ini
lebih inklusif karena samua orang bisa mendapatkan manfaatnya, tidak hanya
untuk mereka yang berkebutuhan khusus,” terangnya, saat menjadi pemateri Festival
Literasi, di Disperpuska, Kabupaten Batang, Jumat (24/10/2025).
Ia
mengapresiasi keikutsertaan para pegiat literasi karena kemanfaatan dari
membaca akan membawa dampak positif baik fisik maupun mental.
Tyas
perwakilan Read Aloud Batang menjabarkan metode membaca secara nyaring agar
membangkitkan minat baca anak. Apabila pembiasaan itu rutin diintensifkan, maka
minat baca akan diteruskan meski telah selesai mengenyam pendidikan.
“Tantangan kami saat ini anak lebih gemar bermain gawai, dibandingkan membaca buku, jadi tepat jika mengundang Read Aloud untuk membumikan metode membaca nyaring bagi anak. Meskipun buku itu benda mati, tapi dengan metode bercerita bisa hidup dengan cerita-cerita yang menarik,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)