Festival Literasi Dibuka, Penikmat Buku Dimanjakan Ragam Agenda
Batang - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpuska) Batang kembali menggelar perhelatan akbar, Festival Literasi, yang menjadi even terbesar tahunan seputar buku maupun segala pernak-perniknya. Even tersebut digelar mulai 23-25 Oktober 2025, dengan menyuguhkan berbagai agenda bernuansa literasi, hingga ajang promosi produk kreatif yang tersebar di sembilan stan.
Batang - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpuska) Batang kembali menggelar perhelatan akbar, Festival Literasi, yang menjadi even terbesar tahunan seputar buku maupun segala pernak-perniknya. Even tersebut digelar mulai 23-25 Oktober 2025, dengan menyuguhkan berbagai agenda bernuansa literasi, hingga ajang promosi produk kreatif yang tersebar di sembilan stan.
Kepala
Disperpuska Batang Suprapto mempersilakan bagi para penikmat literasi
berkunjung menikmati ragam agenda yang disuguhkan selama tiga hari
berturut-turut. Even tahunan ini menjadi puncak aktivitas literasi dari
Disperpuska selama setahun penuh, untuk dipersembahkan bagi masyarakat pecinta
literasi di Batang dan sekitarnya.
“Masyarakat
bisa berkunjung mulai jam 8 pagi sampai 9 malam, untuk menyelami dunia literasi
yang mengasikkan. Kami membuka diskusi literasi, kajian naskah kuno seputar
Batang, lomba seperti berturut, serta Bengkel Kriya yang selama tiga hari
memberikan pelatihan agar penikmat literasi pun mendatangkan keuntungan
finansial dari hobinya,” katanya, saat ditemui di halaman Disperpuska Kabupaten
Batang, Kamis (23/10/2025).
Menanggapi
kemeriahan festival tersebut, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan mengapresiasi
karena even tahunan ini menjadi pemicu untuk menumbuhkan minat baca masyarakat
agar tiap terjadi peningkatan. Kendati demikian, Faiz mengakui, untuk
meningkatkan kuantitas dan kuantitas literasi masyarakat, perlu dukungan
perbaikan infrastruktur perpustakaan seperti varian buku.
“Festival
Literasi inilah salah satu upaya pendongkrak minat generasi z membaca buku,
karena memang minat baca masyarakat masih perlu dioptimalkan lagi,” jelasnya.
Senada,
Bunda Literasi Faelasufa Faiz Kurniawan pun menaruh perhatian lebih terhadap
peningkatan minat baca yang sampai saat ini masih tergolong rendah. Salah satu
upaya membangkitkan semangat membaca, yakni fasilitas perpustakaan perlu dibuat
semenarik mungkin.
“Di
sini bukunya sangat beragam, tapi untuk menghadirkan penikmatnya secara
berkelanjutan datang ke perpustakaan, perlu diberi penghargaan. Misalnya,
dengan fasilitas internet yang cepat, agar pembaca bisa mendapatkan layanan
beragam, sehingga mereka tertarik berlama-lama di perpustakaan, sampai akhirnya
tertarik untuk baca buku kegemarannya,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)