Pemkab Batang Salurkan Bantuan Alat Bantu Untuk Disabilitas dan Lansia
Batang - Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Sosial terus memperkuat layanan kesejahteraan sosial bagi kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia).
Batang - Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Sosial terus memperkuat layanan kesejahteraan sosial bagi kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia).
Tahun ini, puluhan
penerima manfaat menerima bantuan alat bantu dan kebutuhan dasar hasil kerja
sama dengan Sentra Terpadu “Kartini” Temanggung.
Kepala Dinsos Batang Willopo
menjelaskan, bahwa bantuan tersebut mencakup 29 penerima manfaat dari klaster
lansia dan 26 dari klaster disabilitas. Penyaluran dilakukan berdasarkan usulan
dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan para pendamping sosial di
tiap wilayah.
“Alhamdulillah, kami
mendapatkan jatah dari Sentra Terpadu Kartini. Kalau ada kebutuhan alat bantu
seperti kursi roda atau kaki palsu yang tidak bisa kami cover di kabupaten,
bisa ditangani melalui sentra,” katanya saat ditemui di Kantor Dinsos Batang,
Kabupaten Batang, Rabu (22/10/2025).
Dalam penyaluran kali
ini, Dinsos Batang menerima berbagai alat bantu, diantaranya 10 kursi roda, 2
walker, 1 kursi roda CP, 1 rollator walker, dan 2 alat bantu dengar. Sementara
itu, 6 unit kaki palsu masih dalam proses pembuatan.
“Untuk klaster lansia,
bantuan yang diberikan berupa perlengkapan kamar dan paket sembako, termasuk
kasur, seprai, bantal, kipas angin, dan kebutuhan dasar lainnya,” jelasnya.
Willopo mengakui, bahwa
pihaknya belum memiliki anggaran khusus untuk bantuan perlengkapan kamar bagi
lansia, sehingga dukungan dari Sentra Kartini Temanggung sangat membantu.
“Bantuan ini sangat
berarti bagi masyarakat penerima manfaat agar lebih berdaya. Lansia terlantar
dan penyandang disabilitas yang selama ini kesulitan kini bisa terbantu,” ungkapnya.
Ia menambahkan,
sebelumnya Sentra Kartini juga telah menyalurkan bantuan modal kerja bagi
penyandang disabilitas, seperti sepeda jualan dan kendaraan roda tiga. Salah
satunya diberikan kepada penerima manfaat bernama Pak Kosiin, yang kini dapat
beraktivitas ekonomi secara mandiri.
“Evaluasi kami, bantuan
seperti modal kerja ini cukup berdampak. Artinya, penerima manfaat bisa
produktif kembali dan tidak sepenuhnya bergantung pada bantuan sosial,” terangnya.
Meski demikian, ia
mengakui masih ada keterbatasan dalam jangkauan bantuan.
“Kami mohon maaf karena
belum semua penerima manfaat di Batang bisa ter-cover. Keterbatasan anggaran
menjadi kendala utama. Tapi kami terus berupaya agar tahun depan cakupan
bantuan bisa diperluas,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)