Buka Peluang Kerja dan Usaha Mandiri, Pemkab Batang Gelar Pelatihan DBHCHT Tahap III

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang kembali melaksanakan pelatihan tahap ketiga yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Aula Disnaker Kabupaten Batang, Senin (13/10/2025).
Batang - Pemerintah Kabupaten Batang kembali melaksanakan pelatihan tahap ketiga yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Aula Disnaker Kabupaten Batang, Senin (13/10/2025).
Sebanyak
160 peserta mengikuti kegiatan ini, yang bertujuan meningkatkan keterampilan
sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat.
Pelatihan
digelar di beberapa lokasi, dengan 60 peserta berlatih di UPTD Balai Latihan
Kerja (BLK) Batang, sementara sisanya tersebar di sejumlah kecamatan. Adapun
materi pelatihan mencakup menjahit, tata boga, dan potong rambut.
Kepala
Disnaker Batang Rakhmat Nurul Fadilah mengatakankan, dari ketiga bidang
tersebut, menjahit menjadi sektor dengan serapan tenaga kerja paling tinggi.
Banyak perusahaan garmen di Batang dan daerah sekitarnya membutuhkan tenaga
operator berpengalaman, sehingga peserta pelatihan menjahit memiliki peluang besar
untuk langsung bekerja.
“Namun
demikian, pemerintah daerah juga tetap menyiapkan program pelatihan yang
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat agar bisa membuka usaha sendiri. Selain
menjahit yang memang terserap industri, kami juga menyiapkan pelatihan di
bidang tata boga dan potong rambut agar masyarakat punya keterampilan untuk
berwirausaha,” jelasnya.
Bidang
tata boga menjadi salah satu pelatihan favorit, karena dinilai memiliki potensi
besar untuk usaha rumahan, seperti catering, jajanan pasar, dan makanan ringan.
Dasar dari tata boga bisa membuka peluang besar untuk berwirausaha. Kebutuhan
akan makanan dan jasa catering selalu ada di masyarakat.
“Selain
itu, pelatihan potong rambut juga mendapat perhatian karena memiliki prospek
yang stabil di tengah meningkatnya jumlah pendatang di Batang. Usaha potong
rambut termasuk usaha yang tidak pernah sepi, karena setiap bulan pasti ada
kebutuhan untuk merapikan rambut,” terangnya.
Menurutnya,
pelatihan DBHCHT ini terbukti menjadi salah satu strategi efektif Pemkab Batang
dalam menekan angka pengangguran sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja
lokal.
“Kami
juga tidak lupa untuk mengisi pelatihan dalam bidang usaha, supaya tetap merata
kebutuhannya,” imbuhnya.
Salah
satu peserta pelatihan Arit mengaku, senang bisa mengikuti pelatihan tata boga
karena sesuai dengan minatnya.
“Saya
suka membuat kue dan pernah berjualan makanan juga. Melalui pelatihan ini, saya
ingin menambah pengalaman dan keterampilan,” tuturnya.
Dalam
pelatihan tersebut, para peserta belajar membuat berbagai makanan ringan
seperti donat, nagasari, pisang krispi, dan tahu kriwet.
“Tingkat
kesulitan pelatihannya bervariasi, ada yang prosesnya rumit dan ada yang mudah
seperti membuat nagasari,” ungkapnya.
Arit
berharap, setelah pelatihan ini ia dapat membuka usaha makanan ringan sendiri
di rumah.
Dengan
beragam materi dan dukungan pembinaan berkelanjutan, pelatihan DBHCHT tahap
ketiga di Batang diharapkan tidak hanya mencetak tenaga kerja terampil, tetapi
juga mendorong lahirnya wirausaha baru di tingkat desa. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)