Nestlé Bantu Cegah Stunting Lewat Program Pendampingan Gizi di Batang

Batang - Upaya menekan angka stunting di Kabupaten Batang terus digencarkan. Pemerintah Kabupaten Batang bersama Nestlé Indonesia berkolaborasi dalam program intervensi gizi yang menyasar ratusan anak berisiko stunting. Program ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk membangun generasi Batang yang lebih sehat dan produktif.
Batang - Upaya menekan angka stunting di Kabupaten Batang terus digencarkan. Pemerintah Kabupaten Batang bersama Nestlé Indonesia berkolaborasi dalam program intervensi gizi yang menyasar ratusan anak berisiko stunting. Program ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk membangun generasi Batang yang lebih sehat dan produktif.
Bupati Batang, M. Faiz
Kurniawan, mengapresiasi dukungan dari Nestlé yang turut berperan dalam
memperbaiki kualitas tumbuh kembang anak di daerahnya.
“Kami mengucapkan terima
kasih atas dukungan dan support dari Nestlé, yang telah ikut mengintervensi
keluarga-keluarga di Batang agar anak-anak yang berpotensi stunting atau sudah
stunting bisa tumbuh kembang lebih baik,” katanya saat ditemui di Aula
Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Rabu (8/10/2025)
Menurut Faiz, saat ini
terdapat sekitar 5.000 anak di Kabupaten Batang yang masuk kategori stunting
atau berpotensi stunting. Dari jumlah tersebut, Nestlé telah memberikan
pendampingan kepada 289 anak.
“Dengan jumlah ini terus
meningkat. Ini sudah merupakan kontribusi yang cukup besar untuk mendukung
keluarga-keluarga di Kabupaten Batang. Selain Nestlé, beberapa perusahaan lain
juga terlibat, termasuk Genting yang menargetkan intervensi kepada sekitar 270
anak,” jelasnya.
Pemkab Batang juga
menjalankan ‘pilot project’ peternakan sapi perah di dua desa sebagai bagian
dari strategi peningkatan gizi masyarakat. Pemerintah menargetkan penurunan
angka stunting sebesar 1015 persen setiap tahun, dengan intervensi pada
500700 anak per tahun.
“Namun, setiap tahun juga
ada anak-anak baru yang lahir. Maka, literasi dan edukasi kepada orang tua
sangat penting supaya kasus stunting bisa dicegah sejak awal,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur
Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu
mengatakan, bahwa perusahaan Good Food, Good Life, Nestlé Indonesia berkomitmen
memanfaatkan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu,
baik saat ini maupun untuk generasi mendatang.
“Kami percaya gizi yang
baik sejak usia dini merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak dan
masa depan bangsa,” terangnya.
Melalui Program
Pendampingan Gizi, kami tidak hanya menghadirkan intervensi yang nyata, tetapi
juga menggerakkan karyawan dari pabrik dan kantor pusat untuk mendampingi
keluarga penerima manfaat serta kader posyandu, sebagai bentuk kepedulian kami
terhadap upaya pencegahan stunting.
“Dengan inisiatif ini
dapat memperkuat peran keluarga, komunitas, dan pemangku kepentingan daerah
dalam menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat dan berdaya, serta
mendukung pertumbuhan optimal anak,” tegasnya.
Program Pendampingan Gizi
di Kabupaten Batang secara total akan menjangkau 259 balita di 50 desa dan 4
kecamatan, dengan dukungan 66 kader dari 119 posyandu, melalui kolaborasi
bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dan
Pemerintah Kabupaten Batang.
Sufintri Rahayu juga
menyebutkan, intervensi dilakukan melalui distribusi tambahan gizi berupa satu
butir telur dan satu gelas susu tinggi kalori DANCOW GroPlus setiap hari selama
enam bulan untuk anak usia 14 tahun berisiko stunting.
“Selain itu, program juga
mencakup edukasi mengenai gizi anak, pola asuh makan, jajanan sehat dan
keamanan pangan, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pengukuran
antropometri rutin, serta pemantauan bulanan bersama tim ahli dari Institut Pertanian
Bogor (IPB),” imbuhnya.
Factory Manager Pabrik
Nestlé Bandaraya Norman Tri Handono menambahkan, selama 180 hari ke depan, kami
akan melakukan pemberian tambahan makanan, pemantauan peningkatan status gizi
secara berkala, serta peningkatan kapasitas kader dan pengetahuan keluarga
terkait praktik gizi seimbang.
“Tentunya, program ini
tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan penuh dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Batang serta partisipasi aktif masyarakat setempat,” tuturnya.
Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang terjalin dengan
baik hingga hari ini.
“Kami berharap melalui
program ini, kita dapat memberdayakan kader dan keluarga sebagai garda terdepan
dalam pencegahan stunting, guna menyiapkan generasi penerus bangsa yang sehat,
kuat, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” harapnya.
Kegiatan Volunteering di
Kabupaten Batang turut dihadiri oleh para orang tua penerima manfaat, yang
menyampaikan rasa terima kasih atas wujud nyata komitmen Nestlé Indonesia
melalui Program Pendampingan Gizi.
Salah satu ibu dari anak
penerima manfaat Ika Septiana mengungkapkan, merasa sangat terbantu dengan
adanya program ini. Anak saya kini mendapatkan tambahan gizi setiap harinya,
berupa satu butir telur dan segelas susu DANCOW GroPlus, yang sebelumnya sulit
saya penuhi secara rutin.
“Alhamdulillah, dalam
tiga bulan terakhir saya mulai melihat adanya perubahan positif pada berat
badan dan nafsu makan anak,” ujar dia.
Ia berharap, semoga
program ini terus berlanjut, karena sangat bermanfaat bagi kami para orang tua
di Kecamatan Bandar. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)