Desa Binaan KUPS PUPUK Surabaya Dilatih Bisnis Kopi

Yogyakarta - Beberapa perwakilan dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) binaan Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Surabaya, melakukan kunjungan ke Ontosoro Coffee di Yogyakarta, Jumat (26/9/2025).
Yogyakarta - Beberapa perwakilan dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) binaan Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Surabaya, melakukan kunjungan ke Ontosoro Coffee di Yogyakarta, Jumat (26/9/2025).
Beberapa
desa binaan KUPS PUPUK Surabaya di antaranya dari Desa Sodong, Silurah,
Pesantren, dan Bismo, mengikuti sarasehan mengenai proses ekspor kopi.
Perwakilan
kelima desa tersebut mengikuti sarasehan mengenai proses ekspor kopi bersama
Adrian, Founder Ontosoro Coffee yang juga merupakan eksportir kopi asal Jogja.
Adrian
menyampaikan, sejak tahun 2016, telah mengekspor kopi Flores ke Belanda. Volume
ekspor terus berkembang, dan pada tahun 2025 diperkirakan telah mencapai 200
ton untuk kopi grade 1 premium.
“Selain
fokus pada ekspor, Ontosoro juga menjalin kerja sama dengan petani untuk
peningkatan produktivitas. Antara lain untuk kopi dari Jawa Barat yang dijual
ke Medan, harga maksimal saat ini mencapai Rp70.000/kg. Untuk pasar Eropa,
harga kopi robusta bisa mencapai Rp120.000/kg, sedangkan arabika Rp80.000/kg,” jelasnya.
Ontosoro
juga melayani capacity building dalam bidang pengolahan kopi, termasuk layanan
buller dan pulping bagi kelompok petani atau pelaku usaha kopi yang
membutuhkan.
Diskusi
tersebut digunakan untuk berdiskusi seputar mengekspor kopi, serta prosedur
memulai kerja sama, termasuk jumlah volume minimum yang dibutuhkan.
Pendamping
KUPS Endang berharap, agar kelompok perempuan bertemu dengan eksportir hingga
menjadi pioner kelompoknya.
“Kelompok
tersebut bergerak dalam bisnis kopi bertaraf intrnasional yang terkenal adil
dalam penentuan harga,” tegasnya.
Dari
hasil diskusi, kelompok tersebut menyampaikan mereka membutuhkan penggilingan
basah sebanyak 3 ton per bulan. Dengan kapasitas tersebut, mereka dinilai
memiliki potensi kerja sama kopi.
Salah
satu anggota KUPS Melati Sejahtera asal Blado, Kabupaten Batang Nuriyah memanfaatkan
kesempatan diskusi untuk mendapatkan ilmu dan dan teknik penanaman kopi yang
baik dan benar.
“Biar
tambah paham soal nanam kopi yang batuk, makanya ikut ke sini,” ujar dia. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)