Semangat Merah Putih, RSUD Batang Gelar Donor Darah untuk Kemerdekaan

Batang - Semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan dengan upacara bendera, tetapi juga dengan berbagi. Hal inilah yang dilakukan oleh puluhan orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batang yang berpartisipasi dalam kegiatan donor darah.
Batang - Semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan dengan upacara bendera, tetapi juga dengan berbagi. Hal inilah yang dilakukan oleh puluhan orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batang yang berpartisipasi dalam kegiatan donor darah.
Acara
ini merupakan salah satu rangkaian penutup perayaan Hari Ulang Tahun Ke-80
Republik Indonesia. Dengan target 80 kantong darah, acara ini menjadi ajang
bagi para staf rumah sakit, tenaga medis, dan masyarakat umum untuk menunjukkan
kepedulian.
Unit
Donor Darah (UDD) PMI Batang Nur Fahad menyatakan, untuk di RSUD Batang ini
dari penyedia target 80 kantong. Ini merupakan agenda rutin yang diadakan
komite keperawatan RSUD Batang, kali ini untuk memperingati HUT Ke-80 RI.
“Berkat
kesadaran masyarakat yang kian meningkat, stok darah di Batang terbilang aman.
Bahkan, PMI Batang sering kali mengalami surplus hingga bisa membantu daerah
lain. Sampai surplus, kita kadang ke Kajen 100 kantong, ke Demak 100 kantong.
Kita kondisinya surplus, over stock,” katanya saat ditemui di RSUD Batang,
Kabupaten Batang, Rabu (27/8/2025).
Setiap
bulannya, PMI Batang memproduksi sekitar 1.200 kantong darah, yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tiga rumah sakit besar di Batang, yaitu RSUD Batang, RS QIM,
dan RSUD Limpung.
“Per
hari ini stok semua golongan darah, O, B, dan AB over stock, kecuali A yang
berada di posisi stok aman. Bentuk apresiasi diberikan kepada para pendonor
rutin,” jelasnya.
Nur
Fahad menyebutkan, kesadaran masyarakat dari tahun ke tahun meningkat, Ada
piagam untuk pendonor yang sampai 25 kali, 50 kali, 75 kali dan 100 kali.
“Tahun
ini, 29 pendonor menerima piagam untuk 50 kali donor, dan 110 pendonor menerima
piagam untuk 25 kali donor. Rekor terbanyak dicatat oleh Bapak Slamet, yang
sudah meninggal, dengan 145 kali donor, dan Bapak Wahyu Jatmiko dengan 120 kali
donor,” ungkapnya.
Salah
satu pendonor rutin, Isniaroh (47) warga Kelurahan Watusalit mengaku, sudah
terbiasa berdonor. Ia berdonor secara
rutin untuk menjaga kesehatan karena darahnya selalu diperiksa.
Sementara
itu, Plt Direktur RSUD Batang Ida Susilaksmi berharap, kegiatan ini membawa
manfaat bagi masyarakat. Ia mengungkapkan,
“Semoga
kegiatan ini membawa manfaat untuk masyarakat. Kebutuhan darah di RSUD Batang
pada bulan Juli mencapai 225 kantong darah. Kebutuhan terbesar adalah untuk
pasien penyakit dalam, terutama pasien talasemia,” terangnya.
Rincian
pemakaian darah pada Juli 2025 adalah sebagai berikut, Penyakit Dalam 160
kantong, Bedah 7 kantong, Obsgin: 22 kantong, Anak 36 kantong. (MC Batang,
Jateng/Edo/Sri Rahayu)