KEK Industropolis Batang Dorong Ekspor 20.000 Pasang Sepatu Converse ke Pasar Global

Batang - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang kembali menorehkan pencapaian penting dalam perannya sebagai pusat manufaktur kelas dunia. Kali ini, PT Yih Quan Footwear Indonesia secara resmi melepas ekspor sepatu merek Converse yang diproduksi sepenuhnya di Batang menuju pasar internasional.
Batang - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang kembali menorehkan pencapaian penting dalam perannya sebagai pusat manufaktur kelas dunia. Kali ini, PT Yih Quan Footwear Indonesia secara resmi melepas ekspor sepatu merek Converse yang diproduksi sepenuhnya di Batang menuju pasar internasional.
Sebanyak
20.000 pasang sepatu Converse dilepas menuju Amerika Serikat dan Australia, dua
pasar strategis yang menjadi tujuan ekspor utama.
Hingga
saat ini, PT Yih Quan Footwear Indonesia telah mengekspor produk Converse ke 37
negara, dengan lima tujuan terbesar yaitu Amerika Serikat, Belgia, Meksiko,
Kanada, dan Australia.
Acara
pelepasan ekspor berlangsung khidmat dan dihadiri langsung oleh Menteri
Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita, bersama Bupati
Batang M. Faiz Kurniawan.
Menteri
Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, apresiasi atas
keberhasilan PT Yih Quan Footwear Indonesia mengatakan, keberhasilan ini adalah
bukti nyata bahwa investasi di KEK Industropolis Batang mampu menghasilkan
produk berstandar global.
“Converse
merupakan salah satu produk terbaik dunia, dan dengan capaian nilai ekspor alas
kaki Indonesia mencapai 3,77 miliar dolar AS, kini Indonesia berada di posisi
ke-6 eksportir alas kaki terbesar di dunia,” katanya saat ditemui di KEK Industropolis
Batang, Kabupaten Batang, Kamis (21/8/2025).
Selain
capaian ekspor, Menteri Perindustrian juga menyoroti peningkatan signifikan
pada penyerapan tenaga kerja. Sejak Februari 2025, jumlah pekerja sektor alas
kaki di Indonesia meningkat 35% dibanding tahun sebelumnya.
“Pemerintah
juga menyiapkan berbagai insentif untuk mendukung pertumbuhan industri,
termasuk subsidi bunga kredit sebesar 5% bagi pelaku usaha industry,” jelasnya.
Sementara
itu, Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan menyatakan, bahwa pelepasan ekspor ini
menjadi momentum penting untuk menguatkan posisi Batang sebagai pusat industri
modern.
“KEK
Industropolis Batang terus membuktikan perannya, bukan hanya sebagai kawasan
industri, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi daerah sekaligus membuka
peluang kerja yang luas bagi masyarakat,” ujar dia.
Pelepasan
ekspor ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara,
memperluas jaringan pasar global, dan semakin meneguhkan posisi Indonesia
sebagai pemain utama dalam rantai pasok industri alas kaki dunia. (MC Batang,
Jateng/Roza/Sri Rahayu)