Reban Expo Dongkrak Omzet Ratusan Juta
Batang - Semangat warga Kecamatan Reban dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal kembali tercermin dalam gelaran Reban Expo. Bukan sekadar pameran produk unggulan desa, tetapi menjadi bukti konkret bahwa potensi masyarakat bisa berkembang jika diberi ruang, dukungan, dan kepercayaan.
Batang - Semangat warga Kecamatan Reban dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal kembali tercermin dalam gelaran Reban Expo. Bukan sekadar pameran produk unggulan desa, tetapi menjadi bukti konkret bahwa potensi masyarakat bisa berkembang jika diberi ruang, dukungan, dan kepercayaan.
Ketua
TP PKK Batang Faelasufa Faiz menyampaikan, apresiasinya terhadap
penyelenggaraan Reban Expo yang terus mengalami perkembangan signifikan. Tahun
lalu, gelaran ini sukses mencatat omzet lebih dari Rp180 juta hanya dalam
beberapa hari.
“Saya
bangga melihat geliat UMKM dan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang terus berkembang
dari tahun ke tahun. Apalagi ibu-ibu PKK juga ikut aktif mengoordinasi KWT agar
terlibat dalam Reban Expo,” katanya saat ditemui di Kantor Kecamatan Reban,
Kabupaten Batang, Kamis (7/8/2025).
Menurut
Faelasufa, Reban Expo bukan hanya sekadar ajang pameran, tetapi menjadi
cerminan semangat gotong royong masyarakat desa untuk tumbuh bersama. Ia
optimistis tahun ini omzet bisa melampaui capaian sebelumnya.
Sementara
itu, Camat Reban Sugiharto menjelaskan, bahwa Reban Expo 2025 diikuti oleh 19
stand dari desa-desa yang menampilkan beragam produk unggulan. Mulai dari
kuliner khas daerah, kerajinan tangan, hingga produk yang berpotensi ekspor
seperti kopi dan jenang Adinuso.
“Tak
hanya itu, sejumlah instansi pemerintah juga membuka pelayanan langsung kepada
masyarakat. Mulai dari Dukcapil untuk administrasi kependudukan, BPKPAD untuk
pajak, DPMPTSP untuk perizinan usaha, hingga KUA yang memberikan layanan
sertifikasi halal secara gratis,” jelasnya.
Sugiharto
menyebutkan, bahwa konsepnya kalau ada produk UMKM yang belum bersertifikat
halal, kita bantu fasilitasi. Kami kerja sama dengan KUA, bahkan ada sekitar 50
ribu sertifikat halal yang belum diambil oleh para pelaku usaha.
Melihat
antusiasme pengunjung dan potensi yang ditampilkan, tahun ini panitia
menargetkan transaksi senilai Rp250 juta selama tiga hari penyelenggaraan. Ia
menyebut, produk-produk seperti kopi, sambal nasi jagung, dan jenang memiliki
potensi besar untuk ekspor.
“Kopi
Reban ini sangat potensial untuk menembus pasar luar negeri. Kami juga sudah
mengundang eksportir untuk datang dan melihat langsung potensi produk dari
sini,” ujar dia.
Reban
Expo bukan hanya tentang jual beli, tapi juga tentang membangun kepercayaan
diri pelaku usaha lokal. Dalam tiga hari penyelenggaraan, semangat kolaborasi
antara pemerintah, UMKM, dan masyarakat menjadi penggerak utama bangkitnya
ekonomi desa. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)