Dari Lapangan Desa ke Panggung ASEAN, Ivana Hayu Fidelia Siap Harumkan Nama Indonesia
Batang - Kisah inspiratif datang dari pelosok Batang, tepatnya Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis. Di sana, seorang gadis remaja bernama Ivana Hayu Fidelia (15), membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari desa kecil. Lewat semangat dan kegigihannya di lapangan hijau, Ivana berhasil menembus ketatnya seleksi Tim Nasional Sepak Bola Putri U-16 Indonesia.
Batang - Kisah inspiratif datang dari pelosok Batang, tepatnya Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis. Di sana, seorang gadis remaja bernama Ivana Hayu Fidelia (15), membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari desa kecil. Lewat semangat dan kegigihannya di lapangan hijau, Ivana berhasil menembus ketatnya seleksi Tim Nasional Sepak Bola Putri U-16 Indonesia.
Tak
lama lagi, Ivana akan mengukir sejarah pribadi: mengenakan seragam Merah Putih
dan bertanding di ajang ASEAN U-16 Girls Championship 2025 yang digelar di
Solo, pada 1829 Agustus 2025.
Namun,
perjalanan menuju titik ini bukanlah jalan mulus. Sejak kecil, Ivana mengasah
bakat sepak bolanya di SSB Kencana Muda, yang berlatih di lapangan Desa
Kenconorejo. Di sinilah kecintaannya pada sepak bola tumbuh, ditempa oleh
latihan dan semangat pantang menyerah.
“Alhamdulillah,
dari semua perjuangan itu, Ivana kemudian dipanggil seleksi dan lolos di Tim
Nasional Sepak Bola U-16 Putri Indonesia,” katanya saat dihubungi melalui gawai,
Senin (21/7/2025).
Sebelum
menembus tim nasional, Ivana lebih dulu bersinar di berbagai kompetisi. Bersama
SSB Kencana Muda, ia meraih juara 1 dalam Piala Pertiwi U-16 Regional Semarang
dan Kudus. Performa gemilangnya membuatnya terpilih sebagai bagian dari All
Stars Semarang, yang kemudian tampil di Piala Pertiwi U-16 tingkat Nasional di
Super Soccer Arena Kudus.
Tak
hanya di lapangan, Ivana juga serius menapaki pendidikan. Ia kini duduk di
kelas 10 SMK PGRI Batang, dan tinggal di Desa Tulis RT 14 RW 03, Kecamatan
Tulis, Kabupaten Batang. Putri kelahiran Batang, 7 Januari 2010 ini, merupakan
simbol harapan baru, bahwa anak desa pun mampu menginjakkan kaki di panggung
internasional. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)