Demi Lestarikan Budaya Lokal, Disdikbud Batang Launching Pangkur Mulok

Batang Demi melestarikan dan mengembangkan budaya lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang melaunching Pangkur Mulok (Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal) dalam Focus Discussion (FGD) Bahan Ajar Muatan Lokal Bahasa Jawa (Ngangsu Kawruh) Kelas 1,2,3 dan Peluncuran Buku Ngangsu Kawruh Basa Jawa Kelas 4,5,6 di Aula Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Kamis (26/6/2025).
Batang Demi melestarikan dan mengembangkan budaya lokal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang melaunching Pangkur Mulok (Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal) dalam Focus Discussion (FGD) Bahan Ajar Muatan Lokal Bahasa Jawa (Ngangsu Kawruh) Kelas 1,2,3 dan Peluncuran Buku Ngangsu Kawruh Basa Jawa Kelas 4,5,6 di Aula Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Kamis (26/6/2025).
Plt
Sekretaris Disdikbud Batang Yulianto mengatakan, Pangkur Mulok sementara ini dikhususkan
untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), dengan menyajikan tiga macam materi yaitu
Budaya dan Lingkungan, Pendidikan Dasar Kewirausahaan, dan Bahasa Jawa, yang
dikembangkan sesuai dengan kearifan lokal Kabupaten Batang.
“Saat
ini, masih dikhususkan untuk murid SD, kemungkinan nanti ke depannya dirancang
untuk ke jenjang Sekolah Menengah Pertama, kita sudah mulai menyusun terkait
dengan Bahasa Jawanya,” jelasnya.
Ia
berharap, mudah-mudahan Pangkur Mulok dapat menjadikan anak didik memiliki karakter
budaya yang agung, serta dapat melestarikan tradisi lokal Kabupaten Batang.
“Tenaga
pendidik diharapkan dapat memberikan karakter budaya bagi peserta didik yang
baik, diantaranya melalui budaya dan lingkungannya, serta tata kramanya melalui
ngangsu kawruh (menimba ilmu) Bahasa Jawa yang dalam hal ini akan kita
kembangkan,” harapnya.
Sementara
itu, Wakil Bupati Batang Suyono berharap, semoga Pangkur Mulok dalam
penerapannya dapat diimplementasikan secara nyata, sehingga anak didik dapat
mencintai budayanya sendiri.
“Pembelajaran
Muatan Lokal (Mulok) harus ada implementasi dan tindak lanjutnya di lapangan, jangan
sampai memberikan Mulok, tapi tidak ada hasilnya,” terangnya.
Dengan
adanya Pangkur Mulok, diharapkan anak didik dapat menjaga dan melestarikan
budaya lokal Kabupaten Batang, sehingga ini tidak hanya sebatas menjadi
kurikulum pelajaran di sekolah saja, tetapi juga dapat mengubah karakter
peserta didik di lingkungannya. (MC Batang, Jateng/Ardhy/Sri Rahayu)