Sinergi PMI Batang dan POPTI Bantu Penderita Talasemia Dapatkan Darah Leucodepleted Berkualitas

Batang - Kebutuhan darah di Kabupaten Batang terus meningkat seiring makin banyaknya pasien yang bergantung pada transfusi darah untuk bertahan hidup. Di antara mereka, para penyandang talasemia menjadi kelompok yang paling rutin membutuhkan transfuse bahkan ada yang harus melakukannya setiap dua minggu sekali.
Batang - Kebutuhan darah di Kabupaten Batang terus meningkat seiring makin banyaknya pasien yang bergantung pada transfusi darah untuk bertahan hidup. Di antara mereka, para penyandang talasemia menjadi kelompok yang paling rutin membutuhkan transfuse bahkan ada yang harus melakukannya setiap dua minggu sekali.
Melihat
kondisi ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Batang menegaskan komitmennya untuk
menyediakan darah yang aman dan berkualitas, khususnya bagi pasien talasemia.
Komitmen itu ditegaskan Wakil Ketua PMI Batang Putut Husamadiman saat menggelar
audiensi dengan pengurus Persatuan Orang Tua Penyandang Talasemia Indonesia
(POPTI) Batang di Aula PMI Batang, Kabupaten Batang, Rabu (7/5/2025).
“Kami
berkomitmen untuk menyediakan darah yang aman dan berkualitas untuk masyarakat
Batang. Khususnya bagi pasien talasemia. Selain darah PRC, kami juga sudah
memiliki darah Leucodepleted, yang lebih meminimalisir risiko pasca transfusi,”
jelasnya.
Darah
Leucodepleted adalah jenis darah yang telah disaring dari leukosit (sel darah
putih), sehingga lebih aman bagi pasien yang harus rutin menjalani transfusi.
Hal ini menjadi angin segar bagi para penyandang talasemia yang selama ini
sering mengalami reaksi pasca transfusi.
“Untuk
menjaga kestabilan stok, PMI Batang juga aktif melakukan donor darah keliling. Kami
rutin melakukan jemput bola dengan menggelar donor di kantor-kantor,
perusahaan, dan instansi yang ada di Batang. Tujuannya agar stok darah tetap
aman,” terangnya.
Upaya
PMI ini mendapat apresiasi dari kalangan medis. Dokter Spesialis Anak RSUD
Batang Tan Evi Susanti yang juga pengurus POPTI Batang, menyebut darah
Leucodepleted sangat membantu meringankan dampak transfusi bagi penderita
talasemia.
“Untuk
fungsinya memang sama untuk menaikkan hemoglobin, tetapi kelebihannya
Leucodepleted itu efek reaksi transfusinya lebih sedikit. Pasien lebih enak,
ketimbang ditransfusi dengan PRC biasa,” tuturnya.
Dari
data POPTI Batang, saat ini tercatat 41 penyandang talasemia di wilayah
tersebut, 27 di antaranya adalah anak-anak. Artinya, kebutuhan darah bukan
sekadar kebutuhan medis, tetapi menjadi bagian dari perjuangan hidup
sehari-hari bagi mereka.
Tan
Evi menyebutkan, dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, Dinas
Kesehatan, rumah sakit, dan PMI, harapan besar pun muncul bagi keberlangsungan
pengobatan pasien talasemia di Batang.
“Kami
harap para pasien talasemia dan keluarga bisa terus bersemangat untuk berobat.
Sinergi ini akan terus kita jaga demi membantu mereka,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Edo/Jumadi)