Peran Perempuan Berdaya Kalipucang, Dibalik Pelestarian Batik Rifa'iyah

Batang - Banyak cara untuk menjadi perempuan berdaya, sesuai harapan dari pencetus lahirnya emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini. Salah satunya menjadi bagian dari pelestari Batik Rifa'iyah, yang kemanfaatannya dirasakan langsung oleh para kaum wanita di Desa Kalipucang Wetan.
Batang - Banyak cara untuk menjadi perempuan berdaya, sesuai harapan dari pencetus lahirnya emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini. Salah satunya menjadi bagian dari pelestari Batik Rifa'iyah, yang kemanfaatannya dirasakan langsung oleh para kaum wanita di Desa Kalipucang Wetan.
Ketua
Tim Penggerak PKK Batang Faelasufa Faiz mengapresiasi semangat para kaum
wanita yang mengabdikan hidupnya untuk kelestarian Batik Rifa'iyah. Hal ini
karenakan di dalam Batik Rifa'iyah erat kaitannya dengan nilai-nilai perempuan
yang turut diberdayakan baik secara sosial maupun ekonomi.
“Keberadaan
Batik Rifa'iyah ini menjadikan perempuan tidak hanya berada di rumah saja, tapi
memberikan pilihan bagi mereka, bisa kerja informal. Terutama bagi mereka yang
tidak bisa kerja kantoran,” ungkapnya, saat berkunjung ke Galeri Batik
Rifa'iyah, Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang, Sabtu (19/4/2025).
Faelasufa
meyakini, kaum perempuan yang memiliki kesibukan dalam bekerja, tentu lebih
percaya diri.
“Pekerjaan
yang mereka tekuni menjadi media atau wadah sebagai aktualisasi diri, sekaligus
tempat pemberdayaan perempuan,” jelasnya.
Kesetaraan antara ayah dan ibu, tentu berdampak pada putra-putrinya di rumah. “Kalau anaknya perempuan akan menginspirasi menjadi lebih mandiri dan jika anaknya laki-laki akan menjadikan anak yang lebih menghargai kaum wanita,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)