Pemkab Batang Lakukan Refocusing Besar-Besaran, Pj Sekda: Masih Dipetakan, Efisiensi Anggaran Pemkab

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang tengah menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan keuangan daerah. Efisiensi menjadi kata kunci di tengah desakan refocusing anggaran dari Pemerintah Pusat.
Batang - Pemerintah Kabupaten Batang tengah menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan keuangan daerah. Efisiensi menjadi kata kunci di tengah desakan refocusing anggaran dari Pemerintah Pusat.
Penjabat
(Pj) Sekda Batang Sri Purwaningsih mengatakan, bersama timnya tengah berpacu
dengan waktu, memilah pos-pos mana saja yang masih bisa diselamatkan dan mana
yang harus direlakan untuk direfocusing.
“Angkanya
tidak main-main, pemangkasan anggaran ini diperkirakan bisa mencapai Rp150
miliar. Namun hingga kini, langkah efisiensi baru menjangkau kisaran Rp50
hingga Rp75 miliar. Meski begitu, Sri menegaskan, angka ini masih bersifat
sementara dan belum final,” katanya saat ditemui di Kantornya, Rabu (9/4/2025).
Karena
kita belum tahu petunjuk yang dikehendaki Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan. Refocusing
ini, menurut Sri, bukan sekadar pemotongan acak. Pemerintah Kabupaten Batang
berupaya menjaga agar pemangkasan tidak mengganggu program-program esensial.
Salah
satu prioritas efisiensi adalah perjalanan dinas yang dipangkas hingga 50
persen, serta kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak terlalu mendesak.
“Misalnya
pengadaan laptop. Kalau tahun lalu dinas X sudah membeli laptop, lalu tahun ini
mengajukan lagi, ya itu belum perlu. Harus dilihat urgensinya,” jelasnya.
Namun
tidak semua anggaran sosial bisa diganggu. Sri mencontohkan, Dana santunan
kematian tidak mungkin kita efisiensi. Itu jelas sangat bermanfaat bagi
masyarakat yang kurang mampu.
Di
tengah tekanan efisiensi, Pemkab Batang tak tinggal diam. Melalui Badan
Pengelola Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD), pemerintah berupaya
menambal lubang anggaran dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sebagai
koordinator pendapatan, kami terus mengidentifikasi dan menggali
potensi-potensi baru untuk meningkatkan PAD,” tegasnya.
Namun,
lanjut dia, kekhawatiran tetap menggelayut terutama terhadap program-program
sosial seperti pengentasan kemiskinan dan penanggulangan stunting. Di sinilah
Sri mengajak pihak swasta untuk ikut andil dalam solusi.
“Kami
berharap, para investor dapat berperan aktif dalam mengatasi isu kemiskinan dan
stunting, terutama dalam hal penyediaan akses terhadap makanan bergizi,” ujar
dia.
Refocusing
anggaran mungkin tak terhindarkan, tapi di balik tekanan fiskal ini, Pemkab
Batang terus berjuang menjaga keseimbangan antara efisiensi dan kepentingan
rakyat. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)