Home / Berita / Acara Pimpinan Daerah / PERDANA, RAPAT PARIPURNA KABUPATEN BATANG BAHAS SEJUMLAH ISU STRATEGIS

Berita

Perdana, Rapat Paripurna Kabupaten Batang Bahas Sejumlah Isu Strategis

Batang - Sejumlah isu strategis menjadi sorotan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Batang. Bupati Batang M. Faiz Kurniawan dan Wakil Bupati Suyono menyampaikan visi dan misi mereka untuk periode 2025-2030.

Batang - Sejumlah isu strategis menjadi sorotan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Batang. Bupati Batang M. Faiz Kurniawan dan Wakil Bupati Suyono menyampaikan visi dan misi mereka untuk periode 2025-2030.

Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menekankan, bahwa sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi, kesejahteraan sosial, hingga infrastruktur perlu menjadi perhatian bersama demi mewujudkan Batang yang lebih maju dan berdaya saing.

“Meski Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Batang pada 2024 telah mencapai 75,01 tahun -lebih tinggi dibandingkan provinsi dan nasional - persoalan stunting masih menjadi tantangan. Berdasarkan data Januari 2025, masih terdapat 4.370 balita stunting atau 9,62% dari total populasi balita,” katanya saat memimpin Rapat Paripurna di DPRD Batang, Kabupaten Batang, Selasa (4/3/2025).

Kondisi ini perlu kita tangani bersama, karena masa depan anak-anak Batang adalah investasi utama kita. Selain itu, penyakit menular juga menjadi perhatian, dengan 1.399 kasus tuberkulosis (TB), 955 orang diperkirakan hidup dengan HIV (ODHIV), serta sembilan kasus malaria sepanjang 2024.

“Di sektor pendidikan, Kabupaten Batang masih menghadapi tantangan besar. Rata-rata lama sekolah di Batang hanya 7,08 tahun, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional (8,85 tahun) dan provinsi (8,02 tahun). Selain itu, terdapat 1.868 ruang kelas yang membutuhkan perbaikan serta 6.941 anak yang tidak bersekolah, baik karena belum pernah mengenyam pendidikan, putus sekolah, maupun tidak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi,” jelasnya.

Faiz Kurniawan juga menyebutkan, salah satu yang perlu kita dorong adalah pemerataan akses pendidikan, terutama di kecamatan yang belum memiliki SMA dan SMK negeri seperti Limpung, Reban, Banyuputih, dan Pecalungan.

“Di tengah berbagai tantangan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang menunjukkan tren positif. Tahun 2024, pertumbuhan ekonomi mencapai 6,03 persen, lebih tinggi dari rata-rata provinsi dan nasional dalam lima tahun terakhir. Sektor industri pengolahan menjadi kontributor utama dengan sumbangan 34,88% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” terangnya.

Namun, lanjut dia, pengeluaran per kapita masyarakat Batang masih tergolong rendah, yaitu Rp10,4 juta per tahun, di bawah angka nasional yang mencapai Rp11,89 juta. “Pertumbuhan ekonomi kita baik, tapi kita masih perlu meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

“Tren penurunan angka kemiskinan di Batang cukup signifikan. Pada 2024, angka kemiskinan berada di 8,73% atau sekitar 68.850 penduduk. Sementara itu, kemiskinan ekstrem berhasil ditekan menjadi 0,40% atau sekitar 3.146 jiwa. Target kita adalah menuntaskan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen dalam beberapa tahun ke depan,” ungkapnya.

Namun, tantangan lain masih ada. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Batang mencapai 5,68%, lebih tinggi dibandingkan provinsi (4,78%) dan nasional (4,91%). Oleh karena itu, pelatihan kerja berbasis industri dan penguatan UMKM akan menjadi prioritas utama.

“Di sektor infrastruktur, 85,31% dari total 540,4 km jalan di Kabupaten Batang sudah dalam kondisi baik. Namun, masih ada 79,4 km jalan yang memerlukan perbaikan. Kami juga akan fokus pada akses air bersih, yang saat ini sudah mencapai 87,39%, serta peningkatan penerangan jalan umum,” tegasnya.

Untuk mewujudkan Kabupaten Batang yang mandiri dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045, Faiz dan Suyono menetapkan delapan misi pembangunan. Beberapa di antaranya adalah peningkatan kualitas SDM, akselerasi ekonomi, percepatan penurunan kemiskinan, serta penguatan infrastruktur hingga ke pelosok desa.

“Dengan kerja sama dan inovasi, kami optimis Batang bisa mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8% sesuai target nasional,” ujar dia.

Dengan berbagai tantangan yang ada, harapan besar kini terletak pada sinergi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat dalam mewujudkan Batang yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing. (MC Batang, Jateng/Edo/Siska)