Home / Berita / Aktivitas Pemuda Pramuka dan Organisasi Sosial / TRADISI PUNGGAHAN ALA SKANSAKA, SISWA TAMPILKAN KARAKTER UNIK

Berita

Tradisi Punggahan Ala Skansaka, Siswa Tampilkan Karakter Unik

Batang - Ada cara menarik menyambut Ramadan, yakni pawai karakter dalam tradisi Punggahan yang ditampilkan pelajar SMK Negeri 1 Kandeman (Skansaka). Mulai dari karakter mayat dilengkapi keranda, tokoh kartun hingga pahlawan nasional yang mengekspresikan jiwa muda pelajar dalam menyambut bulan suci.

Batang - Ada cara menarik menyambut Ramadan, yakni pawai karakter dalam tradisi Punggahan yang ditampilkan pelajar SMK Negeri 1 Kandeman (Skansaka). Mulai dari karakter mayat dilengkapi keranda, tokoh kartun hingga pahlawan nasional yang mengekspresikan jiwa muda pelajar dalam menyambut bulan suci.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Skansaka, Amri Bustami tak mempermasalahkan ragam karakter yang ditampilkan, karena pendidik memberikan kebebasan dalam berekspresi.

“Biar hasilnya sesuai keinginannya, 1.560 pelajar berkostum unik. Justru kalau kita tentukan anak belum tentu mau, tapi ketika dibebaskan tampilannya sangat total,” katanya saat ditemui di halaman Skansa, Kabupaten Batang, Rabu (26/2/2025).

Amri menekankan, pesan moral pawai dalam tradisi Punggahan, agar anak terbiasa berbagi kepada sesama atau yang membutuhkan.

“Makanya dilengkapi beragam makanan ringan yang siap dibagikan ke anak-anak di jalan. Itu dikumpulkan dari uang saku mereka yang disisihkan, semampunya dibelikan makanan kecil,” jelasnya.

Salah satu siswa, Faik bersama timnya menampilkan karakter tokoh kartun Toys Story Coboy karena mudah ditiru dan tidak merepotkan.

“Tahun ini karakternya makin menarik, ada hantu, Shaun the Sheep, dan kalau menang katanya ada hadiahnya,” terangnya.

Sementara, salah seorang guru Munifah bersama anak didiknya sengaja berpenampilan layaknya tokoh kartun Shaun the Sheep karena persiapan yang singkat.

“Cuma butuh sehari buat kostumnya dari dakron dan karung. Kalau jajan cuma modal Rp20 ribu buat dibagi ke anak-anak kecil, biar siswi mau berbagi,” ujar dia.

Karakter itu dipilih karena menunjukkan keceriaan anak-anak dalam menyambut bulan suci Ramadan. Nggak perlu malu, yang penting Bahagia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)