Kebangkitan Persibat Batang, Dukungan Suporter dan Perbaikan Stadion
![](img/berita/20-250211143224berita13474_.jpg)
Batang - Kecintaan masyarakat Kabupaten Batang terhadap sepak bola tak pernah luntur. Persibat Batang, tim kebanggaan mereka, telah mencatat sejarah panjang di kancah sepak bola Indonesia. Dari kejayaan di Divisi Satu hingga keterpurukan ke kasta bawah, kini Persibat mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Batang - Kecintaan masyarakat Kabupaten Batang terhadap sepak bola tak pernah luntur. Persibat Batang, tim kebanggaan mereka, telah mencatat sejarah panjang di kancah sepak bola Indonesia. Dari kejayaan di Divisi Satu hingga keterpurukan ke kasta bawah, kini Persibat mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Didirikan
pada tahun 1974, Persibat Batang bermarkas di Stadion Moh Sarengat, yang mampu
menampung sekitar 15.000 penonton. Klub yang memiliki julukan Laskar Banteng
Alas Roban dan Laskar Alas Roban ini pernah bersaing di berbagai level
kompetisi, mulai dari Divisi Dua, Divisi Satu, hingga Divisi Utama pada musim
2015/2016. Kini, Persibat berjuang di Liga 4 Jawa Tengah, kasta keempat sepak
bola Indonesia.
Masyarakat
Batang, yang terkenal fanatik dalam mendukung Persibat, tak pernah berpaling
dari tim kesayangannya. Suporter setia seperti Roban Mania, Brigata Ultras
Roban, dan Roban Rewo-Rewo selalu menjadi motor penggerak semangat tim. Bahkan
di tengah keterpurukan, mereka tetap hadir di stadion, mendukung dengan lantang
dan penuh semangat.
Kepala
Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Batang Ulul Azmi mengakui,
bahwa kebangkitan Persibat menjadi angin segar bagi para pencinta sepak bola di
daerah ini.
“Saat
ini, cabang olahraga sepak bola sedang ramai kembali. Persibat mulai bangkit
lagi dan berhasil masuk 8 besar Liga 4 Jawa Tengah,” katanya saat ditemui di
Disparpora Batang, Kabupaten Batang, Selasa (11/2/2025).
Namun,
perjuangan Persibat di Liga 4 tak lepas dari tantangan, terutama dalam hal
pendanaan. Bahwa Liga 4 tidak mendapatkan alokasi dana dari APBD. Operasional
Persibat saat ini ditopang oleh sponsor, pihak swasta, dan hasil penjualan
tiket. Alhamdulillah, kontribusi dari para pecinta sepak bola di Batang cukup
baik dalam mendukung tim ini.
Ulul
juga menambahkan, meski semangat kebangkitan membara, Persibat masih menghadapi
kendala infrastruktur. Stadion Moh Sarengat mengalami keretakan di tribun
barat, yang menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Kami
sudah melakukan assessment dari sisi prasarana, dan ini sudah mulai kami
perbaiki secara bertahap. Memang membutuhkan anggaran besar, tapi InsyaAllah
akan kami benahi,” jelasnya.
Sebagai
langkah awal, pemerintah telah memasang 1.000 kursi di tribun barat, bantuan
dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah. Saat
ini, sekitar 80 persen fasilitas stadion sudah bisa dinikmati oleh penonton,
sehingga mereka lebih nyaman menyaksikan pertandingan.
Di
balik kebangkitan Persibat, ada peran besar para suporter. Ruswandi, salah satu
pentolan Roban Mania, mengapresiasi manajemen klub dan para pendukung yang
terus menggairahkan Persibat.
“Suporter
memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah klub sepak bola. Keberadaan
mereka bukan hanya sekadar memenuhi tribun stadion, tetapi juga menjadi sumber
semangat dan pendorong bagi tim kesayangan,” terangnya.
Bagi
Ruswandi dan para suporter lainnya, Persibat bukan sekadar klub sepak bola,
melainkan bagian dari identitas mereka. Dengan membeli tiket setiap
pertandingan, kami turut menghidupkan Persibat agar terus berlaga dan menjadi
yang terbaik. Di level atau kasta mana pun, kami tetap menjadi pendukung
setianya.
“Semangat
kebangkitan ini menjadi harapan baru bagi Persibat Batang. Dengan dukungan
penuh dari masyarakat dan suporter setia, Laskar Banteng Alas Roban siap
kembali menunjukkan tajinya di kancah sepak bola nasional. (MC Batang,
Jateng/Edo/Jumadi)