Mbah Slamet, Penjaga Makam Kedungdowo yang Amanah
![](img/berita/20-250206150230berita13460_.jpg)
Batang - Suara rintik hujan disertai hawa sejuk masih dirasakan Mbah Rayu Slamet, juru kunci Makam Kyai Hasan Surgi Jatikusumo, Kedungdowo, Kramat. Namun, karena telah mendapat amanat dari mendiang Mbah Surgi, perempuan paruh baya itu tetap membuka pintu makam.
Batang - Suara rintik hujan disertai hawa sejuk masih dirasakan Mbah Rayu Slamet, juru kunci Makam Kyai Hasan Surgi Jatikusumo, Kedungdowo, Kramat. Namun, karena telah mendapat amanat dari mendiang Mbah Surgi, perempuan paruh baya itu tetap membuka pintu makam.
Empat
menjadi juru kunci, Mbah Slamet menuturkan, awal mula dirinya diminta merawat
makam Mbah Surgi yang merupakan telik sandi Pangeran Diponegoro.
“Dalam
mimpi saya ketemu Mbah Surgi dan diminta mengantar seseorang untuk ziarah ke
makam. Ternyata paginya saya memang ketemu orang itu dan minta diantar ke
makam,” katanya saat ditemui di Makam Mbah Surgi, Kadilangu, Kabupaten Batang,
Kamis (6/2/2025).
Sejak
itu, perempuan berusia 64 tahun itu, merupakan juru kunci generasi ke-8 dari
leluhurnya, Mbah Tasbin. Ia mencurahkan waktu sepenuhnya untuk mengurus makam
Mbah Surgi.
Awalnya,
Mbah Kyai Surgi yang sedang bertapa di tepi sungai, lambat laun hanyut terbawa
air, hingga tersangkut di daerah Kedungdowo dan diselamatkan oleh Mbah Tasbin.
Berkat ketekunannya, Mbah Tasbin diamanati langsung oleh Mbah Kyai Surgi untuk
merawat semua makam di area tersebut.
Mbah
Slamet menceritakan, leluhurnya pernah berpesan bahwa apabila ingin berziarah
ke Makam Mbah Kyai Surgi, peziarah wajib melakukan ritual puasa untuk menjaga
kesucian diri selama tiga atau tujuh hari.
“Banyak
yang sudah ziarah ke makam ini, dari Lampung, Medan, Palembang. Biasanya
sebelum haul Mbah Surgi, peziarah sudah datang berombongan, untuk berdoa, ada
pula yang dijadikan perantara kepada Allah Ta'ala agar keinginannya terkabul,” jelasnya.
Sementara
itu, anggota majlis ta'lim Susanti warga Desa Pasekaran mengatakan, ia bersama
jemaah secara rutin tiap haul tiba, pasti menggelar khotmil quran.
“Saya
bersama 50 anggota dari pagi sudah membaca Alquran biar semakin menambah
keberkahan,” ungkapnya.
Diakuinya,
sejak lama makam Mbah Surgi selalu ramai oleh peziarah yang datang untuk berdoa
kepada Allah melalui perantara beliau.
“Ya ini kepercayaan orang saja, memanjatkan doa ke Allah, Mbah Surgi cuma perantara dan alhamdulillah banyak doa terkabul,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)