Terdampak Longsor, PUDAM Batang Optimalkan Sumur Cadangan
Batang - Mata air Bismo yang merupakan sumber air bersih bagi masyarakat Kabupaten Batang ikut terdampak banjir bandang. Di bawah pengelolaan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan, sejak 36 tahun mampu menyuplai dengan debit 360 liter per detiknya.
Batang - Mata air Bismo yang merupakan sumber air bersih bagi masyarakat Kabupaten Batang ikut terdampak banjir bandang. Di bawah pengelolaan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan, sejak 36 tahun mampu menyuplai dengan debit 360 liter per detiknya.
Direktur
Umum PUDAM Sendang Kamulyan Siswandi Hambali membenarkan, sejak Senin
(20/1/2025) malam aliran air terhenti akibat terdampak banjir bandang.
“Lima
bak penampung utama air kami, semuanya tertutup pohon dan batu besar,
mengakibatkan aliran air ke Kota Batang dan Tulis tertutup,” katanya, saat
ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/1/2025).
Pelanggan
tidak perlu cemas, karena para teknisi terus berupaya mencari sumber mata air
sekitar Bismo, untuk menyalurkan air bersih.
“Teknisi
kami sudah menemukan mata air walaupun tidak sebesar sebelumnya, namun sudah
bisa menyuplai 40 persen kebutuhan air bersih,” jelasnya.
Siswandi
memastikan, PUDAM Sendang Kamulyan tetap menyuplai air bersih, memanfaatkan
enam sumur lainnya. Kami juga dibantu oleh Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB)
Jateng berupa air curah yang kami beli untuk disuplai ke warga.
Bagi
masyarakat di daerah Limpung, Tersono dan Bandar, tidak terdampak, karena
pasokan masih aman.
“Khusus
Batang kami terapkan sistem bergilir, dengan jam dan waktu yang terjadwal,
nanti kami informasikan lebih lanjut,” terangnya.
Dampak
dari banjir bandang dan longsor tersebut mengakibatkan PUDAM Sendang Kamulyan
mengalami kerugian sebesar Rp1 miliar.
“Untuk
perbaikan bisa menanamkan biaya lebih dari Rp1 miliar dengan jangka waktu
kurang lebih 1 bulan,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)