Daftar Wilayah Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Batang
Batang - Bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Batang menimbulkan dampak signifikan pada beberapa wilayah. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang per Selasa (21/1/2025) pukul 14.00 WIB mencatat kerugian materiil, infrastruktur rusak, hingga korban jiwa.
Batang - Bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Batang menimbulkan dampak signifikan pada beberapa wilayah. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang per Selasa (21/1/2025) pukul 14.00 WIB mencatat kerugian materiil, infrastruktur rusak, hingga korban jiwa.
Penjabat
(Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki mengimbau, warga untuk meningkatkan
kewaspadaan. Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kabupaten Batang masih
berpotensi hujan hingga tiga hari ke depan.
“Saya
harap warga, terutama yang tinggal di lereng atau tebing, memantau kondisi
tanah sekitar dan segera melakukan evakuasi mandiri jika hujan berlangsung
lebih dari dua jam,” katanya usai meninjau bencana di Kecamatan Tersono,
Kabupaten Batang, Selasa (21/1/2025).
Banjir
Bandang dan Infrastruktur Rusak
Banjir
bandang melanda beberapa kecamatan, termasuk Kecamatan Bawang, Reban, dan
Wonotunggal. Di Dukuh Kuripan, Desa Surjo, Kecamatan Bawang, banjir
menghanyutkan empat rumah, merobohkan satu rumah lainnya, dan menyebabkan dua
warga harus dirawat di RSUD Limpung.
“Di
Desa Ngadirejo, Kecamatan Reban, jembatan penghubung desa dengan Dukuh
Pringombo hanyut tersapu arus deras. Selain itu, instalasi PDAM di wilayah ini
juga hilang akibat banjir,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang,”
jelasnya.
Banjir
juga menyebabkan 13 keluarga (50 jiwa) di Desa Pacet mengungsi di balai desa
dan mushola setempat akibat tumpukan kayu yang menutupi akses jalan
Pacet-Kayulandak.
Tanah
Longsor Hambat Akses dan Rusak Rumah
Kejadian
tanah longsor tercatat di sejumlah wilayah, seperti Desa Gunungsari, Kecamatan
Bawang, di mana lima rumah dan satu bangunan ruang kelas SD roboh. Longsor juga
menimbun sumber mata air Ngreco, sehingga 30 kepala keluarga harus mengungsi ke
kantor kecamatan.
“Di
Desa Keteleng, Kecamatan Blado, dua rumah milik warga bernama Wachyadi dan Yoto
rusak akibat longsor. Akses jalan Desa Wonosari-Kalirejo juga tertutup material
longsor, menyulitkan kendaraan maupun pejalan kaki melintas,” terangnya.
Cuaca
Ekstrem dan Angin Kencang Terjang Wilayah
Cuaca
ekstrem yang disertai angin kencang menumbangkan sejumlah pohon di beberapa
lokasi. Di Desa Tambahrejo, Kecamatan Bandar, sebuah rumah tertimpa pohon
tumbang, sementara di Desa Sariglagah, Kecamatan Warungasem, bantuan tunai
telah disalurkan PMI kepada korban yang rumahnya rusak.
“Di
Kecamatan Kandeman, pohon tumbang di Timur Safari Beach Jateng Batang
menyebabkan kemacetan dan kerusakan fasilitas umum,” ungkapnya.
Lani
juga meminta seluruh perangkat daerah terkait untuk mempercepat penanganan
bencana, seperti pembersihan jalan, perbaikan instalasi PDAM, dan distribusi
bantuan logistik kepada warga terdampak.
“Dengan masa tanggap darurat selama dua minggu ke depan, diharapkan semua pihak dapat bersinergi untuk meminimalkan dampak lanjutan dari bencana ini,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)