Hasil Uji Laboratorium Kuliner Sentra Dracik Kampus Negatif, Aman dikonsumsi
Batang - Dinas Kesehatan Batang secara resmi menyatakan bahwa makanan dan minuman di sentra kuliner Dracik, Kecamatan Batang, telah terbukti bebas dari zat berbahaya. Pernyataan ini didasarkan pada hasil uji laboratorium terbaru yang menunjukkan bahwa seluruh sampel dinyatakan negatif dari bahan-bahan berbahaya seperti formalin, natrium benzoat, dan bakteri.
Batang - Dinas Kesehatan Batang secara resmi menyatakan bahwa makanan dan minuman di sentra kuliner Dracik, Kecamatan Batang, telah terbukti bebas dari zat berbahaya. Pernyataan ini didasarkan pada hasil uji laboratorium terbaru yang menunjukkan bahwa seluruh sampel dinyatakan negatif dari bahan-bahan berbahaya seperti formalin, natrium benzoat, dan bakteri.
“Alhamdulillah,
setelah kami melakukan pembinaan terhadap para pedagang, mulai dari cara
pengolahan makanan hingga beberapa kali dilakukan uji laboratorium, hasilnya
negatif dari bahan berbahaya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Batang Didiet
Wisnuhardanto saat ditemui di Kantornya, Rabu (8/1/2025).
Namun,
sebelum mencapai hasil positif ini, ada temuan mengejutkan pada November 2024
lalu. Dalam pengawasan makanan dan minuman di sentra kuliner Dracik,
pemeriksaan laboratorium mengungkap adanya kandungan zat berbahaya pada
sejumlah sampel jajanan. Zat-zat tersebut mencakup formalin, natrium benzoat,
serta bakteri yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Dinas
Kesehatan segera mengambil langkah dengan melakukan pembinaan intensif kepada
para pedagang. Dari total 52 pedagang makanan dan minuman, semua telah menerima
pelatihan terkait pengolahan makanan yang aman dan sehat.
“Kami
mengapresiasi para pedagang kuliner Dracik yang telah mengikuti pembinaan dan
kini lebih sadar dalam memilih bahan makanan yang aman untuk dijual,” jelasnya.
Didiet
menjelaskan bahwa, konsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya dapat
menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Dalam jangka pendek, konsumen bisa
mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, pusing, atau bahkan reaksi
alergi.
“Sementara
itu, dampak jangka panjangnya jauh lebih serius, termasuk risiko kanker, serta
kerusakan pada ginjal dan hati. Kami tidak ingin ada yang dirugikan, baik
konsumen maupun pedagang. Ini murni demi kesehatan bersama,” tegasnya.
Dinkes
Batang berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap para
pedagang. Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng berbagai pemangku
kepentingan (Stakeholder) untuk memastikan keberlanjutan usaha pedagang tanpa
mengesampingkan aspek kesehatan.
“Pengawasan
dan hasil uji laboratorium ini murni untuk kepentingan pembinaan, bukan untuk
menjatuhkan sanksi atau menutup usaha pedagang. Jika ditemukan jajanan yang
mengandung bahan berbahaya, kami akan mengarahkan pedagang agar tidak lagi
menggunakannya,” terangnya.
Didiet
berharap, langkah ini mampu menjaga kepercayaan konsumen terhadap kuliner di
sentra Dracik sekaligus meningkatkan kesadaran pedagang akan pentingnya
menjajakan makanan yang sehat dan aman. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)