Berbakat Jadi Komikus, Karya Pelajar Batang Siap Go Internasional
Batang - Pelajar SMAN 2 Batang menunjukkan kompetensinya dengan menyalurkan bakatnya dalam seni karikatur dengan mengikuti lomba komik digital. Kemampuan para pelajar tersebut digunakan untuk mengedukasi lewat karya secara digital, agar peminat komik, makin praktis dan tercerdaskan selama menikmati hobinya.
Batang - Pelajar SMAN 2 Batang menunjukkan kompetensinya dengan menyalurkan bakatnya dalam seni karikatur dengan mengikuti lomba komik digital. Kemampuan para pelajar tersebut digunakan untuk mengedukasi lewat karya secara digital, agar peminat komik, makin praktis dan tercerdaskan selama menikmati hobinya.
Kepala
SMAN 2 Batang Sugeng mengatakan, lomba tersebut merupakan salah satu aksi nyata
hasil kerja sama dalam program Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia.
“Salah
satunya dengan membuat komik digital yang bisa dibaca di media sosial yang
isinya seputar pendidikan, pesan moral, seperti mencegah perundungan dan
lainnya,” katanya, usai menyerahkan trofi dan uang pembinaan, di halaman SMAN 2
Batang, Kabupaten Batang, Senin (6/1/2024).
Selain
melek digital, Sugeng mengharapkan anak mampu mengaplikasikan kemampuannya
dalam membuat konten-konten positif di media sosial.
“Salah
satunya komik digital sebagai wadah untuk mengeksplorasi bakat dan kemampuan
mereka, yang nanti juga akan dibagikan di grup Sekolah BRIDGE
Australia-Indonesia,” jelasnya.
Pemenang
komik digital, Radian dan Satria mengungkapkan, keikutsertaannya dalam lomba
tersebut, agar bakat menggambar terus terasah.
“Ini
pengalaman pertama menggambar pakai aplikasi di gawai yang didesain selama
sebulan. Temanya tentang semangat seorang siswa disabilitas, walaupun memiliki
keterbatasan fisik, tapi terus berusaha sampai sukses dengan kemampuannya,” terangnya.
Keduanya
mengaku, karyanya telah dipublikasikan melalui media Instagram dan mendapat
beragam respons dan dukungan dari teman dan guru.
Sementara
salah satu siswa, Yohad menyampaikan, komik digital buatan teman sekolahnya
tersebut, menarik dan sangat menginspirasi.
“Judul
komik digitalnya "Unstoppable Spirit ", alur ceritanya menarik,
apalagi dikemas dalam bahasa Inggris. Tapi akan lebih menarik lagi jika
ceritanya berlanjut jadi pembaca makin penasaran, terus diimbangi sama komik
fisik karena lebih seru aja,” kata remaja yang menggemari komik Kstaria
Muhammad Al Fatih.
Sebagai
penggemar berat komik fisik, Yohad mengaku bisa menyelesaikan tiga komik dalam
tiga hari. “Komik yang paling menarik, adalah kisah perjuangan Muhammad
al-Fatih melawan Vlad Dracula yang menceritakan kisah nyata sejarah Islam di
Turki,” ungkapnya.
Ia
menyarankan, agar para komikus tetap mencari inspirasi agar karyanya terus
berlanjut dan menarik untuk diikuti.
“Jangan
meniru karya orang lain, cari ide terbaiknya, kembangkan terus dan jangan
dengarkan cibiran orang. Kalau dinilai komik buatan Radian dan Satria 10/10
karena ceritanya menarik jadi diterusin biar bersambung,” pungkasnya. (MC
Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)