Atlet Panjat Tebing Indonesia Disorot Korea
Batang - Melihat prestasi yang diraih Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin, nyatanya menarik perhatian dunia, untuk berlomba-lomba berguru kepada para atlet panjat tebing asal Indonesia tersebut. Rencananya 4-7 November 2024, mereka bersama sembilan atlet panjat tebing lainnya akan bertolak ke Korea Selatan untuk mengikuti even latih tanding, sekaligus mengukur kualitas permainan.
Batang
- Melihat prestasi yang diraih Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin, nyatanya
menarik perhatian dunia, untuk berlomba-lomba berguru kepada para atlet panjat
tebing asal Indonesia tersebut. Rencananya 4-7 November 2024, mereka bersama
sembilan atlet panjat tebing lainnya akan bertolak ke Korea Selatan untuk
mengikuti even latih tanding, sekaligus mengukur kualitas permainan.
Atlet
panjat tebing, yang telah berkali-kali mengharumkan nama Kabupaten Batang di
kancah internasional, Kiromal Katibin mengakui tidak ada persiapan khusus
karena latih tanding itu hanya sebagai simulasi untuk menakar kualitas
permainan sebelum tampil di ajang dunia berikutnya.
“Ini
semacam simulasi kompetisi, tapi dikemas latihan bareng, nanti akan kelihatan
siapa yang juara,” katanya, saat ditemui di Aula Kantor Bupati Batang, Kabupaten
Batang, Senin (23/9/2024).
Seluruh
mata dunia saat ini tertuju pada Veddriq Leonardo yang berhasil meraih prestasi
dalam Olimpiade lalu.
“Atlet
panjat tebing Indonesia sekarang sedang disorot dunia, pasca prestasi yang
diukir Veddriq, jadi wajar kami diundang untuk berlatih bersama,” jelasnya.
Sementara
itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Batang Sutadi
mengibaratkan, para atlet panjat tebing Korea sedang "ngangsu kawruh"
(belajar langsung) kepada atlet Indonesia.
“Sebetulnya
patut waspada juga karena kata lainnya, ilmu atlet kita secara tidak langsung
disadap. Karena Korea mulai mengambil atlet panjat tebing terbaik mereka untuk
belajar kepada kita,” tegasnya.
Kendati
demikian, tetap menjunjung motto sportivitas. Maka latih tanding itu bukanlah
penghalang bagi atlet Kabupaten Batang untuk tetap menjadi juara dunia.
“Tidak
usah khawatir ilmu kita diambil sama atlet negara lain, tidak perlu
ditutup-tutupi, apa adanya saja. Tapi faktanya atlet kita tetap hebat di mata
dunia,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)