Home / Berita / Pembangunan Infrastruktur / TAK PUNYA MASTER PLAN, KITB SUKSES DIRANCANG PAKAI INTUISI OLEH MENTERI INVESTASI

Berita

Tak Punya Master Plan, KITB Sukses Dirancang Pakai Intuisi Oleh Menteri Investasi

Batang - Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam sambutannya mengatakan, bahwa kawasan industri ini awal mulanya yang akan ditunjuk daerah Brebes. Tapi lahan disana merupakan bekas tambak udang yang pastinya butuh waktu untuk reklamasi. Pada akhirnya kawasan itu dipindah ke Kabupaten Batang yang tadinya sebagai alternatif saja.

Batang - Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam sambutannya mengatakan, bahwa kawasan industri ini awal mulanya yang akan ditunjuk daerah Brebes. Tapi lahan disana merupakan bekas tambak udang yang pastinya butuh waktu untuk reklamasi. Pada akhirnya kawasan itu dipindah ke Kabupaten Batang yang tadinya sebagai alternatif saja.

“Saya mengikuti intruksi Presiden RI Joko Widodo yang pada waktu itu membutuhkan percepatan membangun kawasan industri di Indonesia karena untuk menampung sejumlah industri yang hengkang dari China,” katanya saat ditemui di halaman Gedung Grand Batang City, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jumat (26/7/2024).

Menariknya, pada pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) ini, banyak dinamikanya salah satunya tidak memiliki master plan di awal. Hanya keberanian saya saja waktu itu dengan menggunakan intuisi. Meskipun begitu, jujur pembangunan 450 hektar pada tahap pertama bisa langsung terjual.

“Hal ini menandakan Tidak semua yang dirumuskan oleh konsultan asing itu hasilnya bagus. Buktinya ada yang pakai intuisi juga, sehingga hasilnya seperti yang dilihat hari ini,” jelasnya.

Bahlil juga menyebutkan bahwa, kondisi saat ini sudah ada 18 perusahaan yang masuk di KITB. Apalagi ke depan nantinya juga akan dilakukan pembangunan industri katoda yang merupakan bagian dari ekosistem baterai mobil listrik dari KG . Rencananya, pabrik katoda akan mulai dibangun pada September mendatang di KITB.

“Untuk baterai cell LG, procusor smelther-nya ada di Maluku Utara, katoda-nya ada di Batang, dan baterai cell-nya ada di Karawang. Jadi, jangan semua di Maluku, nanti pemerataan tidak pas,” ungkapnya.

Ia berharap, pentingnya keberanian dan intuisi dalam membangun kawasan industri yang mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)