Tinjau Ekskavasi Candi, Pj Bupati Batang Dukung Untuk Dijadikan Situs Cagar Budaya
![](img/berita/20-240627165401berita12671_.jpeg)
Batang Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki meninjau ekskavasi candi di Perbatasan Desa Sidorejo-Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Kamis (27/6/2024).
Batang
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki meninjau ekskavasi candi di
Perbatasan Desa Sidorejo-Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Kamis
(27/6/2024).
Ekskavasi dilakukan oleh
Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) selama 10 hari mulai 21 Juni 2024 sampai 1
Juli 2024 dalam perkembangannya.
Pj Bupati Batang Lani Dwi
Rejeki mengatakan, bahwa memang di Kabupaten Batang ditemukan situs candi yang
sudah diteliti BRIN sejak tahun 2019. Pemkab Batang mendukung dengan memberikan
anggaran ekskavasi Rp170 juta dan cungkup penutup Rp60 juta jadi totalnya Rp230
juta.
“Ke depan saya akan
mendukung dan berkomitmen candi ini menjadi cagar budaya Kabupaten Batang.
Makanya, Pemkab Batang akan mempersiapkan dana, setelah berkomunikasi oleh
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, dan BRIN agar dibuatkan anggaran khusus,”
jelasnya.
Persiapan untuk cagar
budaya sendiri diantaranya fasilitas jalan, lampu penerangan, dan
transportasinya bagaimana yang harus dipikirkan.
“Kebetulan lokasinya
berdekatan dengan Situs Balekambang sumber air yang biasanya digunakan untuk
wisata pemandian. Kemudian, situs candi ini berada di Kawasan Industri Terpadu (KIT)
Batang, tetapi mereka tidak mempermasalahkan karena memang harus bisa menjadi
cagar budaya,” terangnya.
Untuk ekskavasi candi
kedalamannya 1,5 meter dan kelilingnya 8x8 meter dari pondasi candi bisa
dipastikan hanya tersisa kaki candi saja, jadi badan dan puncaknya sudah tidak
ada.
Lani juga menyebutkan,
pihak BRIN dalam ekskavasi menemukan arang disebuah mangkok yang tertimbun di
dalam candi tersebut yang menandakan tempat ibadahnya. Arang yang ditemukan
langsung dikirim ke New Zealand dan Amerika untuk diteliti yang hasilnya
peradabannya tahun 600an atau abad ke-7 sebelum Mataram Kuno.
“Semoga ditemukannya situs candi yang bersejarah
ini, masyarakat Kabupaten Batang bisa sama-sama menjaga bersama untuk edukasi
anak cucu kita kelak,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Sri Rahayu)