Siap Jadi Pebisnis, Uniss Buka Stan Kuliner Unik
Batang - Kehadiran Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, tak urung menimbulkan persaingan yang kian ketat. Bagi akademisi Universitas Selamat Sri (Uniss) Batang, justru menjadi peluang, untuk jadi pebisnis dengan membuka stan kuliner serba unik.
Batang
- Kehadiran Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, tak urung menimbulkan
persaingan yang kian ketat. Bagi akademisi Universitas Selamat Sri (Uniss)
Batang, justru menjadi peluang, untuk jadi pebisnis dengan membuka stan kuliner
serba unik.
Melalui
pameran stan kuliner bertajuk "Bestuurs Governance Exhibition 2024",
berupaya menyiapkan para lulusannya, mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan
pasar. Beragam menu kekinian dijajakan dengan keunikan namanya, agar menarik
konsumen membeli, dengan mengusung konsep "Night Market Dokar Apem"
Dosen
Ilmu Pemerintahan Uniss Batang Hendy Setiawan menerangkan, nama Dokar Apem
memiliki arti, Dolanan Karya Anak Pemerintahan. Menunya pun unik, seperti Salak
Ungu Kolak Biji (Suntik KB), Siomay Udang Make Kacang (Sidang MK) dan lainnya.
“Even
ini merupakan praktikum dari mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Good Corporate
Governance. Ini untuk menyiapkan mental mereka menjadi pebisnis yang siap
bersaing di tengah kompleksitas pasar,” katanya, saat ditemui di area Fisip
Uniss Batang, Kabupaten Batang, Rabu (26/6/2024) malam.
Antusias
mahasiswa sangat tinggi, mengingat even ini terselenggara berkat ide dan
gagasan mereka.
“Ini
merupakan even yang pertama, bukan tidak mungkin tahun depan akan kembali
digelar dengan kreativitas yang berbeda,” jelasnya.
Peserta
stan kuliner, Kripik Kulpi, Indra Yudha Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan
mengatakan, pameran kuliner ini merupakan pengalaman pertama. “Bahannya dari
kulit lumpia, modalnya Rp120 ribu jadi 70 bungkus, ini biar lebih siap sebelum
jadi pengusaha betulan,” terangnya.
Sementara
itu, Salah satu pengunjung, Musiyam Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi menanggapi
positif, karena bagian dari kreativitas mahasiswa. “Ini sebagai upaya
mempertahankan UMKM biar bisa terus memutar roda perekonomian,” ujar dia.
Ia
mengharapkan, agar even sejenis kembali digelar dengan intensitas yang sering. “Kalau
bisa tiap Prodi ngadain yang kayak gini tiap bulannya, apalagi harganya cuma
Rp5 ribu - Rp8 ribu,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)