Home / Berita / Seni dan Budaya / 33 TAHUN SPENDU, SIAP JADI SEKOLAH BERKEUNGGULAN SENI

Berita

33 Tahun Spendu, Siap Jadi Sekolah Berkeunggulan Seni

Batang - Puncak kemeriahan dies natalis SMPN 2 (Spendu) Bandar Ke-33 menampilkan ragam pagelaran seni budaya dari kreativitas pelajar. Even bertajuk Semangat Berkarya Cinta Budaya ini merupakan upaya menonjolkan kompetensi anak di bidang kesenian tradisional, menjadi sekolah berkeunggulan.

Batang - Puncak kemeriahan dies natalis SMPN 2 (Spendu) Bandar Ke-33 menampilkan ragam pagelaran seni budaya dari kreativitas pelajar. Even bertajuk Semangat Berkarya Cinta Budaya ini merupakan upaya menonjolkan kompetensi anak di bidang kesenian tradisional, menjadi sekolah berkeunggulan.

Ragam seni yang ditampilkan di antaranya ketoprak yang menceritakan legenda Keong Mas, tari Geol Denok, tari Nayaka dan tari Gambyong yang menghadirkan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Batang Andari Rooska Yuseffina yang turut menunjukkan kebolehannya dalam menari.

Kepala Spendu Bandar Dinok Sudiami menyampaikan, pagelaran ini tidak hanya untuk memeriahkan dies natalis Spendu Ke-33, tapi juga untuk mengarahkan anak didik yang memiliki potensi di bidang seni dan budaya.

“Kami berupaya mengolah sumber daya manusia di sini yang ternyata punya bakat terpendam di bidang seni tari dan musik. Infrastruktur penunjang seperti gamelan yang sudah ada juga akan makin optimal kemanfaatannya selama untuk berlatih,” katanya, saat ditemui di halaman Spendu Bandar, Kabupaten Batang, Selasa (11/6/2024).

Ditemui usai ikut berpartisipasi menari Gambyong bersama tiga siswi pilihan, Kabid IKP Diskominfo Batang Andari Rooska Yuseffina mengaku, terkejut ketika diajak naik ke atas panggung.

“Terus terang kaget karena diminta menari secara mendadak. Apalagi sudah bertahun-tahun tidak menari,” tuturnya.

Perempuan yang telah menekuni tari tradisional sejak duduk di bangku taman kanak-kanak itu, mengapresiasi kreativitas dan semangat anak didik dalam berkesenian.

“Ini bagus sekali, apalagi zaman sekarang sangat jarang anak yang mau menari tari tradisional,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro Sudibyo usai menyaksikan kepiawaian anak didik Spendu dalam menampilkan pagelaran.

“Saya sangat mendukung seni dan budaya karena akan berpengaruh positif pada perilaku keseharian mereka,” tegasnya.

Dampak positif akan terlihat ketika telah dewasa dan saat mengampu jabatan. Tentu sangat berbeda ketika seorang pemimpin yang memiliki jiwa seni dengan yang tidak berjiwa seni.

“Semoga sekolah berbasis seni budaya itu bisa dibentuk menyesuaikan potensi daerah. Jadi ada keragaman seni dan budaya,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)