Pj Bupati Batang Dan Direktur PT BPR Bapera Raih Penghargaan Top BUMD Award 2024
Batang - Sebuah pengakuan prestasi yang membanggakan, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, dan PT BPR Bapera Kabupaten Batang, telah meraih penghargaan bergengsi Top Pembina BUMD Award 2024.
Batang -
Sebuah pengakuan prestasi yang membanggakan, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani
Dwi Rejeki, dan PT BPR Bapera Kabupaten Batang, telah meraih penghargaan
bergengsi Top Pembina BUMD Award 2024.
Penghargaan ini menandai
keberhasilan berkelanjutan dalam pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),
sebuah pencapaian yang mengulang kesuksesan tahun sebelumnya yang diraih
Perumda Sendang Kamulyan.
“Kolaborasi dengan
sinergitas menjadi kunci metode Pentahelix. Sehingga dengan kerjasama semua
pihak kita dapat meraih prestasi yang membanggakan bagi Kabupaten Batang,” kata
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat ditemui di Kantornya, Rabu (20/3/2024).
Tidak hanya Pj Bupati
yang mendapatkan pengakuan PT BPR Bapera sendiri telah dianugerahi Top BUMD
Award 2024 dengan label Bintang 4.
Sementara itu, Direktur
Utama PT BPR Bapera Aji Setya Budi juga meraih penghargaan Top CEO Award 2024,
ssebuah pencapaian atas kepiawaiannya dalam mengelola keuangan bank daerah.
“PT BPR Bapera Batang
sukses melampaui sejumlah target yang telah ditetapkan. Meskipun menghadapi
berbagai kendala dan tantangan, kami berhasil mengatasinya secara bertahap,”
katanya.
Pencapaian PT BPR Bapera
pada tahun 2023 telah melebihi angka 100 persen, melampaui anggaran yang
ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Batang.
“Akan ada rencana
pertumbuhan sebesar 10 hingga 15 persen untuk tahun 2024, dengan target
mencapai sekitar Rp1,5 miliar,” jelasnya.
Dengan jumlah nasabah
yang kini mencapai 12.000 orang, terutama berkat produk tabungan yang menarik
minat masyarakat, PT BPR Bapera telah mendapat pengakuan dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sebagai perbankan yang sehat dan efisien.
“Hal ini tercermin dari
kemampuan aset perusahaan menghasilkan laba bersih atau return on asset (ROA)
sebesar 1,9%, melampaui standar OJK yang ditetapkan sebesar 1,5%, dengan
persentase laba yang mencapai 14%,” terangnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa,
tahun 2020 awal saya masuk, aset Bapera hanya Rp57 miliar, posisi kreditnya
Rp45 miliar dan posisi labanya Rp900 juta. Setahun kemudian asetnya tumbuh
menjadi Rp75 miliar, kreditnya Rp55 miliar dan labanya mencapai Rp1,1 miliar.
“Prestasi ini menegaskan komitmen PT BPR Bapera
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Batang. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)