Mencari Berkah dari Sepiring Nasi
Batang - Sejumlah kaum ibu tampak sibuk menakar nasi putih ke atas sebuah piring yang disandingkan dengan lauk pauk. Tanpa keluh kesah tugas itu mereka lakukan dengan penuh keikhlasan, karena dari tiap piring nasi yang disajikan itu, hanyalah berharap pahala dari Allah SWT.
Batang - Sejumlah kaum ibu tampak sibuk menakar nasi putih ke atas sebuah piring yang disandingkan dengan lauk pauk. Tanpa keluh kesah tugas itu mereka lakukan dengan penuh keikhlasan, karena dari tiap piring nasi yang disajikan itu, hanyalah berharap pahala dari Allah SWT.
Ratusan piring berisi
nasi lengkap dengan lauk pauknya tertata rapi, berjajar di atas meja. Hilir
mudik kaum ibu itu menyita banyak pasang mata jemaah yang melintas di area
Masjid Besar Nurul Huda Proyonanggan Tengah.
Menu-menu yang tersaji
dan nampak menggoda itu, tidaklah tersaji setiap hari. Namun hanya di momentum
Ramadan sajalah, ratusan jemaah dapat menikmatinya secara cuma-cuma.
“Ya itu adalah program
khusus Buka Puasa Gratis sebulan penuh, yang telah digagas sejak tahun 1995
silam. Yang berawal dari niat meringankan beban duafa sekitar masjid, yang lambat
laun makin meningkat menjadi ratusan piring,” kata Sekretaris Masjid Besar
Nurul Huda Batang Rizal Fahmi saat ditemui di Masjid Besar Nurul Huda Batang,
Kabupaten Batang, Minggu (17/3/2024).
Ia membenarkan, bahwa di
tahun-tahun awal pengurus Masjid Besar Nurul Huda hanya mampu menyiapkan
puluhan piring nasi beserta lauk ala kadarnya. Namun semenjak 10 tahun
belakangan ini, para donatur kian giat mendonasikan sebagian rezekinya bagi
umat.
“Ya dulu cuma bisa
nyiapin 30 nasi, sekarang alhamdulilah bisa nyampai 300 bahkan kalau lagi
banyak-banyaknya yang donasi bisa 400 piring lebih, barakallah,” ungkapnya.
Saking banyaknya orang
baik yang ingin "ngalap berkah" Ramadan, tiap harinya ada saja yang
mengirimkan sebagian rizkinya ke pengurus masjid dengan harapan, kelak di akhirat
nanti,akan memanen pahala yang berlimpah.
“Tak hanya kaum duafa
yang menanti dengan penuh kesabaran, namun para musafir yang melintas pun
mendapat keberkahan. Ketika suara azan berkumandang, menandakan waktu berbuka
telah tiba,” jelasnya.
Jemaah maupun musafir segera
menghampiri meja yang berisi menu yang nampak lezat itu. Mereka berurutan
mengambil sepiring nasi itu dengan penuh syukur karena telah menyelesaikan
tugasnya dalam menjalankan kewajiban berpuasa hingga petang hari.
Sementara itu, Salah satu
musafir Surya Ahmadin yang sedang melintas di jalur pantura Batang, menuju
Cilacap itu sengaja mampir untuk membatalkan puasanya hari itu.
Perasaan lega dan bahagia
nampak terlukis di wajahnya karena seteguk teh hangat telah menghilangkan
dahaganya seharian penuh.
“Alhamdulillah tadi sudah
buka, ada takjilnya sama makanannya enak, ada bandeng presto sama lalapan, jadi
kenyang saya,” ujar dia.
Meski hanya sepiring nasi, namun ada makna
mendalam di setiap butir nasi yang dicerna. Yakni sebuah kepedulian terhadap
sesama muslim, yang bersatu padu meringankan beban satu sama lain dan keridaan
dari Allah SWT, yang berbuah pahala di akhirat nanti. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri
Rahayu)