KPU Batang Memfasilitasi Partisipasi Masyarakat Penyandang Disabilitas
Batang - Pemilu merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di mana setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk dipilih dan memilih, tanpa terkecuali bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas.
Batang
- Pemilu merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di mana setiap warga
negara memiliki hak yang sama untuk dipilih dan memilih, tanpa terkecuali bagi
mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas.
Inilah mengapa
inklusivitas dalam pemilu sangat penting, dan sebagai penyelenggara Pemilu, Komisi
Pemilahn Umum (KPU) Batang mengambil langkah untuk memastikan bahwa sosialisasi
dan informasi terkait pemilu juga disampaikan kepada masyarakat penyandang
disabilitas.
Hal itu disampaikan Ketua
Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, KPU
Batang Khikmatun, usai sosialisasi tahapan pemungutan dan penghitungan suara
Pemilu 2024 kepada penyandang disabelitas di Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten
Batang, Jumat (9/2/2024).
Ia pun mengungkapkan
harapan sosialiasi tersebut terkait
dengan inklusivitas dalam pemilu.
“Harapan kami adalah
untuk dapat memfasilitasi pemilu yang inklusif. Tujuan utama kami adalah agar
semua orang, termasuk mereka dengan keterbatasan fisik atau disabilitas, dapat
memperoleh akses informasi tentang pemilu. Tidak ada satupun yang ingin kami
tinggalkan, dan kami berusaha untuk mencapai tujuan ini dengan menjangkau
kelompok disabilitas di Kabupaten Batang,” jelasnya.
Khikmatun menekankan,
pentingnya penyampaian informasi teknis terkait pemungutan dan penghitungan
suara kepada masyarakat disabilitas.
“Kami berharap, bahwa
teman-teman disabilitas bisa memahami proses pemungutan suara dan penghitungan
suara, sehingga mereka dapat ikut mengawal dan memberikan masukan serta
tanggapan jika diperlukan,” harapnya.
Dalam upaya mencapai
inklusivitas yang diinginkan, KPU Batang juga mendatangkan dua narasumber atau
pendamping khusus, yaitu ahli bahasa isyarat dan ahli braille.
“Ahli bahasa isyarat
akan membantu dalam sosialisasi, sementara ahli braille akan memastikan bahwa
para tuna netra dapat memahami proses pemungutan suara melalui template khusus
yang disediakan. Kami juga mengizinkan pendampingan bagi siapa pun yang
membutuhkannya, termasuk kelompok disabilitas dan kelompok rentan lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua
Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) Batang Kasmujiono, menyambut baik
langkah-langkah yang diambil oleh KPU Batang.
“Alhamdulillah ITMI
merespons baik terhadap upaya KPU sebagai panitia penyelenggara pemilu. Kami
berharap agar pemilu ini dapat dilaksanakan dengan jujur dan kerahasiaannya
terjaga, termasuk dengan adanya template atau alat peraga khusus untuk
memastikan kerahasiaan suara dari tuna netra,” terangnya.
Kasmujiono juga
menekankan, pentingnya adanya alat bantu dan pendampingan yang memungkinkan
tuna netra untuk memberikan suaranya tanpa kehilangan kerahasiaan.
“Dengan langkah-langkah
inklusif ini, diharapkan bahwa para tuna netra juga dapat secara mandiri
memberikan suara tanpa merasa terpinggirkan atau tidak terwakili dalam proses
pemilu,” ujar dia.
Dengan langkah-langkah
konkret yang diambil oleh KPU Batang untuk memastikan inklusivitas dalam
pemilu, diharapkan bahwa masyarakat disabilitas, termasuk tuna netra, dapat
turut serta dalam merayakan pesta demokrasi ini tanpa hambatan yang tidak
perlu.
Ia berharap, semoga upaya ini juga menjadi
contoh bagi daerah lainnya untuk memberikan perhatian khusus terhadap hak-hak
politik semua warga negara, termasuk mereka yang tergolong dalam kelompok
disabilitas. (MC Batang, Jateng/Edo/Sri Rahayu)