Stabilkan Harga Gula, Pemkab Batang Gelar Pasar Murah
Batang - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah harga kebutuhan pokok di pasaran mengalami sedikit lonjakan. Salah satu yang menjadi konsentrasi Pemerintah Kabupaten Batang, untuk distabilkan yakni harga gula yang terus meroket.
Batang
- Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah harga kebutuhan pokok di
pasaran mengalami sedikit lonjakan. Salah satu yang menjadi konsentrasi Pemerintah
Kabupaten Batang, untuk distabilkan yakni harga gula yang terus meroket.
Oleh sebab itu, Pemkab
setempat bekerja sama dengan PT Industri Gula Nusantara (IGN) Kabupaten Kendal
di bawah Artha Graha Peduli, berupaya menyetabilkan harga. Caranya dengan
menggelar Operasi Pasar Murah khusus gula pasir ke tiga pasar tradisional
potensial, yakni Pasar Batang, Limpung dan Bandar.
Direktur PT IGN, Yudi
Purnomo mengatakan, sebanyak tiga ton gula pasir siap didistribusikan ke
masyarakat melalui tiga pasar tradisional. Operasi pasar merupakan upaya agar
masyarakat tidak terlalu terbebani dengan harga gula yang beberapa waktu lalu
sempat melejit.
“Kami menjual di harga
Rp15.500, sedangkan hari ini harga gula di pasar mencapai Rp16.500 per
kilogramnya,” katanya, saat mendampingi Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi
Rejeki memantau Operasi Pasar di Pasar Batang, Kabupaten Batang, Rabu
(20/12/2023).
PT IGN berkomitmen
membantu pemerintah, terutama untuk menyetabilkan harga, sehingga terjangkau
oleh kalangan menengah ke bawah.
“Kami selalu hadir saat
momentum harga gula sedang melambung maupun saat terjadi kelangkaan di pasaran,”
jelasnya.
Sementara itu, Penjabat
(Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki didampingi Pelaksana tugas (Plt) Kepala
Disperindagkop dan UKM, Triossy Juniarto mengakui terjadi sedikit kenaikan
harga kebutuhan pokok, di antaranya gula. Berdasarkan pantauan harga gula di
pasar berkisar antara Rp16.500,00 hingga Rp17.000,00 per kilogramnya.
“Alhamdulillah hari ini
mendapat subsidi dari PT IGN sebesar satu ton untuk tiap pasar, hari ini di
Batang, Kamis dan Jumat di Limpung dan Bandar. Semoga bisa membantu memenuhi
kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Nataru,” harapnya.
Saat ini Pemda juga
menaruh perhatian terhadap harga Kepokmas lain yang masih merangkak naik.
Seperti cabai rawit merah berkisar Rp75 ribu hingga Rp80 ribu per kilogramnya.
“Yang sudah mulai turun
cabai merah teropong dan keriting dari semula Rp70 ribu kini menjadi Rp60 ribu
per kilogramnya,” terangnya.
Kenaikan harga tidak
hanya terjadi di Batang, tapi hampir di seluruh daerah. Penyebab utama kenaikan
harga yakni pasokan dari distributor yang tidak begitu lancar.
“Lewat dinas terkait
kami berupaya mengimbau agar distributor menekan harga supaya harga di pasaran
perlahan bisa menurun,” tegasnya.
Terkait inflasi, pekan
lalu Pemkab Batang berada di peringkat ke-22 di Jawa Tengah.
“Hanya pekan ini
sedikit terjadi kenaikan disebabkan harga cabai dan gula yang naik. Tapi ini
tidak akan lama, setelah digelarnya operasi pasar, pekan depan sudah kembali
turun,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)