Kaum Milenia Petani Kopi Batang Dilatih KPw BI Tegal Produksi Olahan Pangan Bahan Baku Kopi
Batang - Kaum millenia dan ibu - ibu dari keluarga petani kopi Batang digandeng oleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal untuk membuat produk olahan pangan dengan bahan baku kopi.
Batang - Kaum millenia
dan ibu - ibu dari keluarga petani kopi Batang digandeng oleh Kantor Perwakilan
(KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal untuk membuat produk olahan pangan dengan bahan
baku kopi.
Pelatihan kreasi kali
ini KPw BI Tegal menggandeng remaja putri dan ibu - ibu kawasan agrowisata kopi
Desa Bawang Kecamatan Blado Kabupaten Batang.
Pelatihan berlangsung
di Kedai Kopi Sapta Wening yang merupakan daerah wisata air terjun yang sejak
jaman Belanda banyak tanaman kopi liar. Pelatihan
ini diikuti sekitar 30 orang remaja putri dan ibu-ibu petani kopi.
Ketua Lembaga
Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Argo Lestari Wasturi mengapresiasi, program BI
Tegal membina UMKM yang berjarak 24 km dari pusat Kabupaten Batang.
“Selama ini BI secara
intensif membina kelompok kami dari hulu sampai hilir, saat ini kami telah melakukan ekspor ke
Belanda dalam bentuk beras kopi (greenbean) dengan permintaan 10 ton per tahun,
dan BI masih mengupayakan pembinaan lanjutan seperti saat ini dilakukan
pelatihan kepada istri petani untuk menambah nilai kopi menjadi makanan,”
katanya saat ditemui di Kedai Kopi Sapta Wening, Kecamatan Blado, Kabupaten
Batang, Selasa (14/11/2023).
Mereka dilatih membuat
produk brownies kukus tepung mocaf dan gluten free chocolate chip cookies.
Ia berharap, pelatihan
ini dapat dikembangkan menjadi unit usaha ekonomi baru yang mengolah kopi
menjadi produk pangan kreatif yang dapat menambah penghasilan keluarga.
Wasturi juga
mengatakan, tahun 2017 para petani cengkeh setelah mengalami kerusakan, di
bawah payung LMDH Argo Lestari beralih untuk melakukan budidaya kopi di bawah
tegakan hutan produksi Perhutani KPH Pekalongan Timur.
Sementara itu,
Narasumber KPw BI Tegal Liana Ciptowati selaku Kepala Unit Pelaksana Pengembangan
UMKM, Keuangan Inklusif, dan Syariah mengatakan, Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral Berupaya memberikan kontribusi terbaik untuk terus meningkatkan peran
UMKM dalam perekonomian.
“Selain menggunakan
kopi pada praktik pembuatan cake ini juga diperkenalkan tepung mocaf sebagai
substitusi tepung terigu dalam pembuatan aneka olahan pangan yang diproduksi
oleh KUB Windurojo yang merupakan UMKM binaan Bank Indonesia Tegal di Kabupaten
Pekalongan,” terangnya.
Liana Ciptowati
menyatakan, UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur
perekonomian Indonesia, karena memberikan sumbangan besar terhadap Produk
Domestik Bruto (61,1%), penyerapan tenaga kerja (97,1%), dan ekspor
(14,4%).
“Pengembangan UMKM yang diselaraskan dengan
bidang tugas Bank Indonesia dan sejalan dengan visi, misi, dan program
strategis Bank Indonesia,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)