Dekatnya Lokasi, Peserta Pelatihan Lebih Antusias Dalam Meningkatkan Kompetensi
![](img/berita/20-231005162324berita11500_.jpeg)
Batang, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Batang Rakhmat Nur Fadilah melakukan monitoring pelatihan berbasis kompetensi program pangkas rambut dan tata boga melalui dana anggaran Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil tembakau (DBHCHT).
Batang, Kepala Dinas
Ketenagakerjaan (Disnaker) Batang Rakhmat Nur Fadilah melakukan monitoring
pelatihan berbasis kompetensi program pangkas rambut dan tata boga melalui dana
anggaran Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil tembakau (DBHCHT).
“Hari ini saya
melakukan monitoring perkembangan para peserta pelatihan berbasis kompetensi
yang sedang berjalan untuk pelatihan pangkas rambut di Tersono dan pelatihan
tata boga di Bawang,” kata Kepala Disnaker Batang Rakhmat Nur Fadilah saat
ditemui usai monitoring pelatihan di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan
Bawang, Kabupaten Batang, Kamis (5/10/2023).
Lokasi Tersono dan
Bawang ini dipilih agar mempermudah peserta datang ke pelatihan, karena
jaraknya dekat dengan rumah mereka, karena menurutnya jika bertempat di Kantor
maka akan memakan jarak yang sangat jauh.
“Dengan lokasi yang
dekat para peserta lebih antusias dalam menangkap ilmu-ilmu yang diberikan oleh
instruktur masing-masing program pelatihan,” jelasnya.
Berdasarkan laporan,
pihaknya menjelaskan banyak peserta yang di tolak, karena sangat banyak yang
mendaftar melebihi jumlah kuota yang tersedia.
“Hal ini membuktikan
banyaknya minat masyarakat Kabupaten Batang dalam meningkatkan kompetensi
sangatlah tinggi,” ungkapnya.
Ke depan setelah para
peserta lulus pelatihan diharapkan kompetensi yang diperoleh bisa digunakan
dalam bekerja atau berwirausaha.
“Semoga yang kemarin
mendaftar ditolak, kalau membuka pelatihan lagi harus segera ikut kembali mungkin
rejekinya tahun berikutnya,” harapnya.
Sementara itu, salah
satu Instruktur Pelatihan Pangkas Rambut Dimas mengatakan, bahwa pelatihan
pangkas rambut kebanyakan pesertanya orang Tersono.
“Disini peserta
diajarkan keahlian memotong rambut standar barbershop saat ini, serta pelayanan
kepada pelanggan yang datang harus menjaga attitude,” terangnya.
Pada pelatihan pangkas
rambut ini memang peserta seluruhnya belum mempunyai kemampuan memotong rambut.
Tetapi, lanjut dia,
setelah beberapa hari sudah ada peningkatan kemampuan mereka mulai luwes
memotong rambut dengan melihat bagaimana cara memegang guntingnya.
“Kebanyakan dari mereka
setelah lulus pelatihan, ingin membuka usaha potong rambut sendiri. Tapi saran
saya lebih baik ikut bekerja dengan orang terlebih dahulu, soalnya kalau
membuka usaha sendiri langsung pressure sangat besar jika sewaktu-waktu ada
kesalahan,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Ela)