Dapat Kiriman Air Bersih, Warga Dukuh Jlegong Batang yang Kekeringan Selama Seminggu Lega
Batang - Warga Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang mengeluh kesulitan mendapatkan air bersih karena kekeringan. Bahkan sudah seminggu lebih mereka susah mendapatkan air bersih untuk diminum hingga warga mengambil air sungai yang keruh berwarna kehijauan.
Batang - Warga Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang mengeluh kesulitan mendapatkan air bersih karena kekeringan. Bahkan sudah seminggu lebih mereka susah mendapatkan air bersih untuk diminum hingga warga mengambil air sungai yang keruh berwarna kehijauan.
“Hari ini kami
melakukan pengiriman air bersih di Desa Pretek, membawa 2 truk tangki dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan Batang, masing-masing berisi 4.000
liter air dan 1 truk tangki dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Batang berisi 5.000 liter air, jadi total membawa 13.000 liter air,” kata Pelaksana
tugas (Plt) Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang Riza Zakiyah, saat
ditemui usai air bersih di Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kabupaten Batang, Selasa
(5/9/2023).
Air bersih disalurkan
untuk 1.650 jiwa yang terdampak di Desa Pretek ini, terbagi atas 900 warga
Dukuh Kedungdowo dan 750 warga Dukuh Jlegong.
“Informasi adanya
kesulitan air bersih berasal dari laporan warga ke BPBD Batang dan besoknya
langsung ditinjau untuk segera dilakukan pendataan warga terdampak supaya
penyaluran air bersih segera dilakukan,” jelasnya.
Dijelaskannya, cukup
sehari saja, hari ini air bersih sudah dapat kami salurkan secara langsung
soalnya jika terlalu lama kasihan warga. Kendalanya disini hanya dari Kepala
Desa yang tidak cepat tanggap menggali informasi warganya yang kesusahan
mendapatkan air bersih. Padahal kejadian ini sudah cukup lama, hingga warga
yang harus memberikan informasi.
“Berdasarkan catatan
kami, ada beberapa desa yang mengalami kekeringan, seperti Dukuh Kebonbatur
Desa Wonomerto, Dukuh Durensari Desa Durenombo, dan sekarang Desa Pretek,”
terangnya.
Untuk Desa Pretek
sendiri sepertinya kekeringan dapat meluas di beberapa wilayah, karena laporan
dari Babinsa Kodim 0736 Batang masih ada warga yang terdampak kekeringan di
luar kedua dukuh tersebut.
Sementara itu, Slamet
warga Dukuh Jlegong mengatakan, kami sudah terdampak kekeringan seminggu lebih
karena mata air yang biasa digunakan mengering akibat kemarau.
Biasanya alternatif
mengambil aliran sumber air dari Desa Dlisen sana, tetapi di wilayah itu
warganya juga membutuhkan air.
“Sampai hari Jumat kemarin
waktu salat saja banyak warga dari luar yang tidak tahu kalau Masjid Dukuh
Jlegong airnya habis,” ujar dia.