Sedekah Laut, Nelayan Batang Larung Dua Kepala Kerbau
Batang - Ribuan nelayan bersama warga pesisir Pantai Klidang Lor Batang menggelar ritual Nyadran Nelayan atau Sedekah Laut, dengan melarung dua kepala kerbau, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas melimpahnya hasil tangkapan selama satu tahun.
Batang - Ribuan nelayan
bersama warga pesisir Pantai Klidang Lor Batang menggelar ritual Nyadran Nelayan
atau Sedekah Laut, dengan melarung dua kepala kerbau, sebagai wujud rasa syukur
kepada Allah SWT atas melimpahnya hasil tangkapan selama satu tahun.
Prosesi diawali
dikirabnya dua kepala kerbau dari Jalan Yos Sudarso hingga Pelabuhan Klidang
Lor.
Beberapa uborampe atau
sesaji pelengkap antara lain bunga mawar, kantil, kenanga, melati dan
buah-buahan turut mengiringi prosesi larung atau sedekah laut. Prosesi diawali
dengan doa oleh tokoh agama setempat sebelum pelepasan rombongan oleh Penjabat
Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, di tepi Pelabuhan Klidang Lor.
Ketua Panitia Nyadran
Nelayan atau Sedekah Laut, Kardi mengatakan, ritual tersebut sudah menjadi
agenda rutin tiap tahunnya bahkan nelayan yang berpartisipasi sebagaian ada
yang dari luar daerah.
“Sedekah Laut kami
gelar tiap bulan Suro yang jatuh pada hari Rabu Pon, tujuannya agar budaya dari
leluhur tetap lestari. Tahun ini ada 10 ribu nelayan yang berpartisipasi,” katanya,
saat ditemui, di tepi Pelabuhan Klidang Lor, Kabupaten Batang, Rabu
(26/7/2023).
Ritual tersebut
merupakan ungkapan rasa syukur dan pengharapan para nelayan Batang agar selama
satu tahun mendatang hasil tangkapan mereka makin melimpah.
“Rangkaian acaranya
semalam sebelumnya dilakukan istighosah dan doa bersama, wayang kulit semalam
suntuk oleh dalang Ki Mangun Yuwono dari Pekalongan dengan lakon Dewa Ruci,”
jelasnya.
Sementara itu, Ketua
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Teguh Tarmujo bersyukur karena selama
setahun, hasil tangkapan para nelayan melimpah dan lancar seluruhnya.
“Tahun ini hasil
tangkapan melimpah salah satunya berkat perizinan dimudahkan dan tidak
memangkas waktu nelayan melaut berbeda jika tahun sebelumnya sedikit mengalami
kendala perizinan,” ujar dia.
Seringkali nelayan tidak berani melaut, apabila
surat perizinan tidak keluar, yang tentunya menghambat produktivitas mereka
dalam menangkap ikan. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)