Home / Berita / Kesehatan / DESA DEPOK BATANG BERHASIL ODF BABS BERKAT DUKUNGAN BPI

Berita

Desa Depok Batang Berhasil ODF BABs Berkat Dukungan BPI

Batang - Kesadaran untuk menjaga sistem sanitasi dan kebersihan lingkungan perlu terus ditingkatkan. Untuk itu Kabupaten Batang sedang gencar-gencarnya menargetkan Open Defecation Free (ODF) atau terbebas dari warga yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABs) pada tahun 2023.

Batang - Kesadaran untuk menjaga sistem sanitasi dan kebersihan lingkungan perlu terus ditingkatkan. Untuk itu Kabupaten Batang sedang gencar-gencarnya menargetkan Open Defecation Free (ODF) atau terbebas dari warga yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABs) pada tahun 2023.

Desa Depok, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang sendiri saat ini menjadi salah satu desa yang telah berhasil mencapai status ODF pada 2022. Artinya 100 persen penduduk desa tersebut telah memiliki akses BABs.

Keberhasilan inu tidak lepas dukungan program Corporate Social Responsibilty (CSR) dari PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) dalam peningkatan kesehatan lingkungan.

Mulai dari tahun 2017 melakukan kampanye BABs kepada masyarakat Desa Depok hingga Mei 2023 bersama BPI telah mendukung 1.374 paket jamban dan telah menstimulasi 723 paket jamban tambahan dari instansi lainnya seperti Pemerintah provinsi, pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten Batang dan swadaya masyarakat di 14 desa sekitar perusahaan.

Sehingga 12 dari 14 desa dapat mencapai status Desa bebas ODF yakni, Ujungnegoro, Wonokerso, Juragan, Depok, Bakalan, Karanggeneng, Tulis, Simbangjati, Kedungsegog, Kenconorejo, Ponowareng dan Sembojo.

Program ini dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah agar tidak ada lagi desa yang warganya masih BABs.

“Bahwa bisa mencapai ODF ini memang tidak mudah apalagi dilakukan sendiri, pihak desa kami pun tidak bisa bekerja sendiri awalnya,” kata Ketua Forum Kesehatan Desa Depok, saat ditemui di Kantor Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jumat (16/6/2023).

Beberapa lembaga termasuk PT BPI memberikan bantuan berupa material hingga ratusan paket.

“Semenjak tahun 2015 kami merintis dengan melakukan penyuluhan dan pemicuan, tercapainya ODF ini juga berkat dukungan beberapa lembaga termasuk PT BPI, yang mensupport kebutuhan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat tidak BABs,” jelasnya.

Keberhasilan merubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat tidak BABs nyatanya berdampak positif terhadap lingkungan maupun permasalahan stunting yang cukup tinggi di Desa Depok.

“Dari 500an anak sebelumnya terdapat 84 anak yang terindikasi stunting, dan menurun di angka 69 anak pada bulan ini. Untuk mendukung fokus Pemkab Batang dalam pencegahan stunting, BPI juga turut berkomitmen mendukung pencegahan, dan penurunan angka stunting di Kabupaten Batang,” terangnya.

Total ada 405 penerima manfaat di lima desa yakni Desa Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso, dan Depok. Di sekitar perusahaan telah didukung dalam percepatan penurunan angka stunting melalui dukungan sembako seperti beras, telur, minyak, susu dan biskuit.

Kepala Desa Depok Kaminoto menambahkan, kita pemerintah desa terus memaksimalkan upaya-upaya yang dilakukan mulai dari Pemberian Makanan Tambahan (PMT) hingga sosialisasi agar stunting di Desa Depok terus menurun.

Sementara itu, Kabid Kesmas Dinkes Batang Bachtiar Mansyah mengapresiasi, program CSR yang dilakukan oleh perusahaan swasta PT BPI, yang mana ikut peduli terhadap peningkatan layanan masyarakat di Batang.

“Salah satunya adalah ODF, dan penurunan stunting tapi jika bersinergi dengan Dinkes dalam hal ini Puskesmas melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai stunting serta memberikan bantuan PMT dan Alat kesehatan,” ujar dia.

Ia mengakui, adanya program-program CSR PT BPI itu sangat membantu dan memudahkan Pemkab Batang mewujudkan ODF dan menekan angka stunting yang mana dua hal itu saat ini sedang dientaskan oleh Pemkab Batang. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)