Mudahkan Layanan, BPS Batang Launching Literasi Statistik dan Pengenalan Gelatik
Batang Pojok Statistik adalah inovasi pelayanan statistik terpadu sebagai langkah Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan layanan prima dan lebih dekat dengan masyarakat. Dalam hal ini BPS Batang meresmikan Literasi Statistik dan Pengenalan Gemari Literasi Statistik (Gelatik).
Batang
Pojok Statistik adalah inovasi pelayanan statistik terpadu sebagai langkah Badan
Pusat Statistik (BPS) memberikan layanan prima dan lebih dekat dengan
masyarakat. Dalam hal ini BPS Batang meresmikan Literasi Statistik dan
Pengenalan Gemari Literasi Statistik (Gelatik).
Kepala BPS Batang Heni
Djumadi menyampaikan, hari ini melakukan inovasi Gelatik untuk mengedepankan
informasi data berbentuk angka dengan survei yang sudah dilakukan.
“BPS Batang masuk ke
perpustakaan supaya semua kalangan masyarakat yang berkunjung dapat mengedukasi
tentang informasi data yang berupa statistik. Dengan harapan, adanya Gelatik di
perpustakaan Kabupaten Batang bisa menjadi upaya peningkatan literasi untuk
masyarakat,” harapnya usai meresmikan Literasi Statistik dan Pengenalan Gelatik
di Disperpuska Batang, Kabupaten Batang, Kamis (12/9/2024).
Sementara itu. Penjabat (Pj)
Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, bahwa meningkatkan gemar membaca di
perpustakaan dalam menunjang memenuhi kebutuhan belajar dan wawasan masyarakat,
terutama anak-anak dengan memunculkan inovasi baru yakni Gelatik.
“Sekarang ini rasa gemar
membaca di Kabupaten Batang mulai menurun peminatnya. Peran perpustakaan perlu
dihidupkan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, pertama dimulai dari
fasilitas dengan memberikan buku-buku baru, ruangan perpustakaan dapat ditata
dan didesain sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan bagi siswa untuk
membaca,” tegasnya.
Dengan diresmikannya
Gelatik ini, bertujuan untuk menunjang tambahan untuk meningkatkan literasi di
Kabupaten Batang. Gelatik dari BPS dapat memberikan layanan informasi data statistik
dalam bentuk buku dan digital seperti mencari data Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Batang langsung ada.
“Selain itu, melakukan
gerakan kembali perpustakaan desa dan perpustakaan sekolah serta perpustakaan
keliling yang sekarang sepi pengujung,” terangnya.
Lani menyebutkan bahwa, budaya
membaca dapat menyelamatkan siswa dari keterpurukan kemampuan berliterasi dan
perpustakaan sangat bisa berperan jika dikelola secara kreatif dan inovatif.
“Kemudian juga bisa
dengan memilih duta baca sebagai awal supaya sering berkunjung ke perpustakaan,”
ungkapnya.
Kepala Disperpuska Batang
Suprapto menambahkan, adanya duta baca yang kita pilih menjadi prestasi
pengujung yang banyak berkunjung keperpustakaan untuk membaca.
“Supaya memberikan contoh yang baik untuk
masyarakat agar gemar membaca ke depannya di Kabupaten Batang,” ujar dia. (MC
Batang, Jateng/Roza/Jumadi)