Keraton Ngayogyakarta Masih Berkerabat dengan Kabupaten Batang
Batang - Mendengar nama Gusti Kanjeng Ratu Wetan atau yang dikenal Ratu Batang, seluruh pihak pasti merujuk pada kebesaran nama Kasultanan Mataram Islam yang mencapai kejayaannya di masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Batang - Mendengar nama
Gusti Kanjeng Ratu Wetan atau yang dikenal Ratu Batang, seluruh pihak pasti
merujuk pada kebesaran nama Kasultanan Mataram Islam yang mencapai kejayaannya
di masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Pasalnya, Gusti Kanjeng
Ratu Batang merupakan permaisuri dari Sultan Agung yang telah diakui
kebenarannya oleh masyarakat Kabupaten Batang maupun Keraton Kasultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat.
Gusti Bendara Pangeran
Haryo (GBPH) Yudhaningrat membenarkan pernyataan dari Sri Sultan Hamengku
Buwono X beberapa tahun silam, bahwa Keraton Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat, masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Kabupaten Batang.
“Ratu Batang itu
prameswari (permaisuri) dari Sultan Agung. Ya kami yang merupakan anak cucu
dari Sultan Agung dan Gusti Kanjeng Ratu Batang, merasa senang dan merasa
memiliki, apalagi Batang bagian dari Mataram,” kata Gusti Yudha, saat ditemui
di Dalem Yudhanegaran, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (3/6/2023).
Hal senada juga
disampaikan, Ketua Dewan Pembina Yayasan Nusahada Desa Mulia, Sodikin. Dengan
kedatangan kami ke sini juga untuk mengulik informasi lengkap tentang kaitannya
Ratu Batang sebagai permaisuri Sultan Agung.
Informasi yang diperoleh
nanti tentu sangat banyak dan perlu didalami, karena membantu dalam penyusunan
sejarah agar kesinambungan antara Yogyakarta dan Batang makin dekat.
“Itu ditandai dengan Ratu
Wetan yang berasal dari Kabupaten Batang menjadi istri dari Sultan Agung, akan
lebih jelas dan makin diketahui oleh masyarakat setempat,” tandasnya. (MC
Batang, Jateng/Heri/Jumadi)