Home / Berita / Acara Pimpinan Daerah / PJ BUPATI BATANG MINTA, WARGA SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN

Berita

Pj Bupati Batang Minta, Warga Sekitar Untuk Meningkatkan Kepedulian Lingkungan

Batang - Kehadiran Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kabupaten Batang yang menyambangi para korban pencabulan, menjadi motivasi bagi para korban untuk melanjutkan dan menyongsong untuk menjalani kehidupan. Sehingga mereka tidak merasa sendiri.

Batang - Kehadiran Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kabupaten Batang yang menyambangi para korban pencabulan, menjadi motivasi bagi para korban untuk melanjutkan dan menyongsong untuk menjalani kehidupan. Sehingga mereka tidak merasa sendiri.

Mensos Tri Rismaharini temui korban AAW (12) anak dengan disabilitas ganda yang mengalami rudapaksa oleh T (52) yang berprofesi sebagai tukang cukur.

Tidak hanya, itu Tri Rismaharini juga memberikan arahan kepada 13 orang santri laki-laki yang menjadi korban rudapaksa TS (44) yang berprofesi sebagai guru ngaji, enam korban diantaranya adalah anak-anak dibawah umur.

Menteri Sosial juga menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada para korban dengan total sebesar Rp72.800.000,00.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki usai mendampingi Menteri Sosial RI yang datang menyambangi para korban pencabulan di Aula Rumah Makan Gayeng Kampus Dracik,  Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kabupaten Batang, Senin (15/5/2023).

“Tadi ada 13 anak korban pencabulan dan mereka didampingi oleh orangtua masing-masing. Bu Menteri memberikan motivasi. Beliau meminta jangan sampai ada dendam,” jelasnya.

Mensos juga memberikan arahan kepada para korban untuk tetap semangat dan agar memiliki cita - cita untuk dikejar dan diraih sampai kapanpun.

“Beliau juga memberikan bantuan - bantuan sesuai yang dibutuhkan. Ada yang permintaannya untuk orangtuanya, modal usaha jualan bakso, toko kelontong dan konveksi,” katanya.

Anak - anak yang ingin kerja di Jepang, Menteri Sosial juga akan memfasilitasi kursus bahasa Jepang. Lalu, ada juga yang ingin menjadi Polisi.

Adapun langkah kongkrit Pemkab Batang untuk antisipasi hal serupa terjadi kembali. Lani Dwi Rejeki menyatakan bahwa Pemkab Batang telah membentuk Tim Khusus yang terdiri dari Forkopimda, MUI, tokoh masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Mereka akan memanggil perwakilan Ponpes, perwakilan sekolah dan lainnya, menindaklanjuti langkah - langkah antisipasi agar tidak terulang kembali,” terangnya.

Sedangkan, untuk para guru - guru ngaji yang di rumah juga akan ada asesmen. Tim khusus juga akan intens mengawasi pendidikan keagamaan yang dilakukan di rumah - rumah.

Lani juga meminta kepada masyarakat untuk ikut mengawasi dan meningkatkan kepedulian lingkungan, agar kasus pencabulan tidak terjadi lagi di Kabupaten Batang.

“Tim khusus juga besok Selasa (16/5/2023) untuk merencanakan aksi-aksi tindaklanjut secara bersama. Apakah harus langsung turun mensosialisasikan atau bagaimana,” ungkapnya.

Ia juga menyatakan, para korban pencabulan sudah mendapatkan trauma healing dengan OPD Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial.

“Trauma healing dari Pemkab Batang sudah kita lakukan bersama - sama dengan OPD Kemenkes dan Kemensos melalui Balai Kartini Temanggung, yang mendatangkan psikiater, psikolog memberikan trauma healing,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)