Lapas Batang Segera Buka Layanan Psikoterapi bagi WBP
Batang - Lapas Batang berencana membuka layanan psikoterapi untuk warga binaannya. Hal ini disampaikan Kepala Lapas Batang Rindra Wardhana saat ditemui di Lapa Kelas IIB, Kabupaten Batang, Selasa (8/11/2022).
Batang - Lapas Batang
berencana membuka layanan psikoterapi untuk warga binaannya. Hal ini
disampaikan Kepala Lapas Batang Rindra Wardhana saat ditemui di Lapa Kelas IIB,
Kabupaten Batang, Selasa (8/11/2022).
Rindra mengatakan, ide
layanan psikoterapi terinspirasi dari Lapas Kelas I Cirebon Jawa Barat saat
melakukan studi tiru bulan lalu. Rindra menjelaskan saat mengunjungi Lapas
Kelas I Cirebon pihaknya berkesempatan melihat secara langsung bagaimana warga binaan
di sana mengikuti psikoterapi.
“Setelah melihat
layanan psikoterapi di Lapas Cirebon dan sepertinya cukup efektif sehingga kami
ingin mengadopsinya di Lapas Batang,” jelasnya.
Menurut Rindra psikoterapi
ini untuk membantu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lebih dapat menerima
segala sesuatu yang ditakdirkan Allah SWT secara lapang dada. Penerimaan WBP
terhadap kondisinya akan berpengaruh terhadap kejiwaan dan ketenangan hati,
sehingga WBP tidak stres dan melakukan tindakan gangguan keamanan seperti melarikan
diri, melawan petugas atau bunuh diri.
“Psikoterapi ini bisa
mengubah pola pikir WBP jadi lebih optimis terutama bagi yang baru masuk
terkadang ada sebagian yang tidak menerima kondisi psikologi mereka,” terangnya.
Untuk merealisasikan
hal tersebut, Rindra berencana akan mengirim beberapa petugas Lapas Batang
untuk belajar secara langsung teknik psikoterapi di Lapas Cirebon.
“Kami akan memberikan
kesempatan kepada beberapa petugas Lapas Batang yang berkompeten di bidang
terapi, supaya bisa mengetahui tekniknya,” tegasnya.
Beberapa teknik yang
dilakukan yakni mindfulness atau meditasi, olahraga fisik yang berdampak secara
psikis seperti terapi tertawa, senam otak dan senam pernapasan. Terapi ini
tidak hanya bagi WBP baru saja. Namun bagi mereka yang melakukan pelanggaran,
otomatis harus mengulang proses terapi ini dari awal.
Ia yakin dengan
pemberian layanan psikoterapi dan dikombinasikan dengan pembinaan mental
keagamaan yang sudah berjalan akan berdampak positif bagi WBP. saat ini, Lapas
Batang telah memberikan layanan pembinaan mental keagamaan di dalam lapas bagi
WBP berupa pondok pesantren bagi yang beragama Islam. Bagi yang beragama
Nasrani disediakan tempat ibadah gereja.
Rindra berharap, dengan
dibukanya nanti layanan psikoterapi dapat membantu WBP untuk lebih tenang
mengahdapi kasus yang menjeratnya sehingga tercipta keamanan dan ketertiban di
dalam lapas. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)