DHC BPK 45 Ajak Milenial Manfaatkan Teknologi untuk Kejuangan
Batang Generasi milenial yang hidup di era kemudahan teknologi informasi, menjadi perhatian Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC BPK) 45, agar pemuda mengingat dan memiliki semangat kejuangan yang telah digelorakan para pendiri bangsa ketika mempertahankan kemerdekaan.
Batang Generasi
milenial yang hidup di era kemudahan teknologi informasi, menjadi perhatian
Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC BPK) 45, agar pemuda
mengingat dan memiliki semangat kejuangan yang telah digelorakan para pendiri
bangsa ketika mempertahankan kemerdekaan.
Ketua DHC BPK 45 Batang
Sutadi menyampaikan, kemajuan teknologi informasi yang makin pesat terkadang
membuat sebagian kalangan lupa akan nilai-nilai kejuangan. Maka hal ini menjadi
tugas dari DHC BPK 45 untuk terus mengingatkan nilai kejuangan tersebut yang
dilandasi oleh Pancasila, UUD 1945, kebhinnekaan di dalam wadah NKRI.
“Seluruh komponen
bangsa harus bersinergi untuk terus menggelorakan semangat kejuangan yang telah
diwariskan oleh para pejuang dan pendiri bangsa,” katanya, saat membuka
kegiatan Sosialisasi Jiwa Semangat Nilai Kejuangan 45, di aula SMKN 1 Kandeman,
Kabupaten Batang, Senin (7/11/2022).
Ia mengharapkan, melalui sosialisasi ini
menghindari padamnya semangat kejuangan dari generasi milenial untuk
mempertahankan jati diri bangsa Indonesia yang telah ada sejak sebelum
kemerdekaan dikumandangkan.
Badan Pembudayaan
Kejuangan 45 merupakan mitra pemerintah dalam mengawal pembangunan nasional.
“Fokus kami untuk
membangun karakter bangsa. Sasarannya seluruh komponen bangsa, tapi khusus hari
ini kami berfokus pada anak didik di jenjang SMA/SMK Negeri se-Kabupaten Batang
dan ke depan juga akan merambah ke institusi pendidikan swasta,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala
Badan Kesbangpol Batang, Agung Wisnu Barata menerangkan, DHC BPK 45 sangat erat
kaitannya sejarah perjuangan bangsa.
“Jadi yang diharapkan
nilai-nilai kejuangan yang pernah diamalkan oleh para pendahulu bangsa,
diketahui generasi milenial lalu diimplementasikan dalam kehidupan secara
kekinian,” jelasnya.
Kepala SMKN 1 Kandeman
Agus Surono menambahkan, generasi milenial harus menjadi pionir di lingkungan
pendidikan dan masyarakat karena di masa depan akan menjadi penerus bangsa yang
harus hadir untuk bangsanya.
“Milenial harus
mencintai bangsa dulu sebelum menyukai budaya asing. Harus disaring dulu, mana
saja yang sesuai dengan nilai karakter bangsa,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang
sama, Salah satu peserta didik dari SMAN 1 Wonotunggal, Raditya Putra Nugraha
menyampaikan, kemajuan teknologi sekarang makin memudahkan masuknya budaya
asing ke Tanah air.
“Kita harus bisa
memilah-milah budaya yang masuk. Jangan langsung terima saja, pilih yang masih
sesuai kearifan lokal,” ujar dia.
Ia mendukung digelarnya
acara ini karena bisa memunculkan semangat nasionalisme dan patriotisme kembali
bagi generasi milenial. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)