Home / Berita / Ekonomi / TINGGINYA HARGA BUNGA MELATI, PETANI DI DESA SIDOREJO BATANG UNTUNG BESAR

Berita

Tingginya Harga Bunga Melati, Petani di Desa Sidorejo Batang Untung Besar

Batang - Tingginya harga bunga melati pada Lebaran Iduladha menjadi berkah tersendiri untuk para petani bunga melati. Salah satu petani bunga melati yaitu Iwan Sri Arianto (41) warga Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.

Batang - Tingginya harga bunga melati pada Lebaran Iduladha menjadi berkah tersendiri untuk para petani bunga melati. Salah satu petani bunga melati yaitu Iwan Sri Arianto (41) warga Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.

Pasalnya, di bulan Iduladha komoditas hasil pertanian bunga melati harganya melonjak dari hari biasanya. Harga per kilogram mencapai Rp300.000,00 dan bahkan bisa lebih.

“Panen bunga melati saat ini sangat melimpah dan didukung pesanan bunga melati juga banyak, sehingga menjadikan harga jualnya cukup tinggi,” katanya, saat ditemui di Kebun Pantai Jodo Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Sabtu (16/7/2022).

Dijelaskannya, tingginya harga bunga melati disebabkan masuknya bulan besar atau Lebaran Haji memang lagi banyak orang nikahan dan disitulah bunga melati banyak dicari oleh perias pengantin.

“Saat ini permintaan bunga melati dari rias pengantin sangat banyak, sehingga permintaan dari pabrik kewalahan,” tuturnya.

Ia menanam pohon bunga melati di luasan lahan 5.000 meter persegi dengan total tanaman 50.000 pohon melati. Dari luasan tanaman itu, setiap hari bisa panen bunga melati sebanyak 30 kg.

Kondisi sekarang harga bunga melati untuk ukuran besar saat ini mencapai Rp150.000,00 dan ukuran kecil dihargai Rp300.000,00 per kg.

“Kebanyakan pesanan bunga melati di tempat saya yang datang dari Kota Semarang, Kota Bandung dan Kota Surabaya,” ungkapnya.

Tanaman bunga melati panennya tidak mengenal musim, sehingga bisa setiap hari panen. Dari mulai tanam hingga usai panen hanya membutuhkan waktu tiga bulan.

“Perawatannya sangat mudah sekali. Hanya diberi pupuk sama semprot hama ulat saja, kita bisa penen setiap hari,” terangnya.

Untuk permintaan pasar bunga melati tidak hanya ramai di Indonesia saja, tapi juga sudah pasar ekspor sepeti Hongkong, Singapura, Malaysia.

“Permintaan ekspor yang paling ramai itu biasanya di bulan November, Desember dan Januari. Harganya pun lebih mahal yaitu sebesar Rp300.000,00 per kg,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)