Bupati Batang: Industrialisasi Pesisir KIT Tetap Memiliki Dampak lingkungan
Batang - Bupati Batang Wihaji menyatakan industrialisasi di pesisir pantai seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) tetap memiliki dampak, itu merupakan resiko terhadap lingkungan pesisir.
Batang - Bupati Batang
Wihaji menyatakan industrialisasi di pesisir pantai seperti Kawasan Industri
Terpadu Batang (KITB) tetap memiliki dampak, itu merupakan resiko
terhadap lingkungan pesisir.
Namun demikian,
Pemerintah telah mengantisipasi dan meminimalisir dampak lingkungan yang ditimbulkan
dari KITB.
“Konsep KITB itu kan smart and sustainable. Artinya apa, smart
teknologi tinggi juga sutainable
berkelanjutan. Apa berkelanjutannya lingkunganya mesti dijaga,” kata Bupati
Batang Wihaji, usai tanam bibit mangrove di pantai Roban Timur, Kecamatan
Subah, Kabupaten Batang, Jumat (7/1/2021).
Kita juga sudah
perintah disana, bahwa pohon-pohon jangan ditebangi. Seandainya sekarang ada
penebangan akan ditanami kembali. Disana juga ada hutan lindungnya.
Ia juga menyebutkan
dari total luasan KITB sebesar 4.300 hektar. Untuk penggunaan kawasan insustri
hanya 40 persen saja.
“KITB berlokasi di Desa
Kedawung Kecamatan Gringsing merupakan lahan milik PT Perkebunan Nusantara 9
yang dulunya ditanami pohon karet dan tanaman tebu,” jelasnya.
Kawasan industri
tersebut, lanjut dia, digadang-gadang Presiden Joko Widodo untuk memulihkan
perekonomian dari dampak Pandemi Covid-19. Sehingga masuk dalam Proyek
Strategis Nasional (PSN).
Hingga saat ini, KITB
sudah ada empat tenant dari
mancanegara yang berinvestasi dengan nilai investasinya mencapai Rp40
triliun
“KITB masih proses
pembangunan, sehingga belum bisa kita nilai ketaatannya terhadap lingkungan.
Nanti akan kita nilai ketika ada evaluasi. Analisa dampak lingkungan (Amdal)
seperti apa? Setelah itu, evaluasi dari amdalnya seperi apa terhadap kawasan
industri,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)